Harry Edward Kane, Kapten kesebelan timnas Inggris Trainer Leadership Indonesia

Piala Dunia dan Kekuatan Impian

Share this

Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik dari Piala Dunia di Rusia. Salah satunya dituangkan oleh sahabat saya, Burhan Sholihin, salah satu pimpinan di Koran Tempo. Sebagai seorang jurnalis, tulisannya mengalir, enak dibaca dan inspiratif. Saya sudah meminta izin beliau untuk upload di web ini. Berikut tulisan lengkapnya:

Yang suka nonton Piala Dunia pasti tahu dong siapa Harry Edward Kane?

Ya, betul, dia adalah penyerang dari Inggris yang kini duduk sebagai top scorer atau pencetak gol terbanyak di Piala Dunia. Kane dari tiga pertandingan telah mencetak 6 gol. Artinya rata-rata tiap pertandingan dia menghasilkan dua gol.

Pemain berusia 24 tahun yang bermain untuk Tottenham Hotspur itu berhasil mencetak enam gol hanya dalam tiga pertandingan Inggris di Piala Dunia 2018. Dengan rincian, lima gol di babak penyisihan, yang meliputi dua gol ke gawang Tunisia, tiga ke Panama, dan satu ke Kolombia di babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Di bawah rekor Kane ada dua pemain lainnya, yakni Cristiano Ronaldo (Portugal) dan Romelo Lukaku (Belgia) yang masing-masing mencetak 4 gol.

Saat Kane kecil masuk Akademi Tottenham Hotspur, Kane bukanlah pemain menonjol. Gerakannya lambat, tak seagresif seperti sekarang. Fisiknya juga tak berkembang. “Satu-satunya modal untuk bertahan adalah dia punya kemampuan gocek bola yang cukup baik dan mau belajar,” kata salah satu pelatihnya.

Tapi impian dan keinginannya belajar sangat besar. Sampai akhirnya Arsenal mau menerimanya sebagai pemain gelandang. Saat itu permainannya juga belum semoncer sekarang. Akibatnya, baru main semusim dia ditendang dari Arsenal dan pindah ke Tottenham.

Arsener Wenger yang melihat bakat terpendam Kane sedih dan menyesal karena tak bisa melawan keputusan klub. Kini, Arsenal benar-bener menyesal. Kane telah menjadi bintang paling terang di Inggris.

Baca Juga  Efek Kepemimpinan itu Bisa Dirasakan

Sampai-sampai mantan penyerang Inggris berkata, “Dia adalah penyerang terbaik se Eropa.”

Orang boleh tak sependapat soal ini, tapi Kane adalah the next Gareth Bale (pemain dari Tottenham) yang gajinya mengalahkan Ronaldo dan Lionel Messi.

Jadi, jangan remehkan impian saat kecil. Jangan anggap sepele kegiatan berfoto atau menemui orang-orang hebat. Kane buktinya, impiannya saat bertemu David Beckham telah menginspirasinya. Sekitar 14 tahun setelah berfoto dengan Beckham kini dia menjadi sehebat Beckham, menjadi kapten tim nasional Inggris, dan klub-klub rebutan untuk merekrutnya.

Sukses itu ada polanya. Sukses itu menular. Bergaul dengan pedagang minyak wangi kita akan ketularan wanginya. Berkawan dengan orang baik, orang hebat, orang soleh, kita insya Allah akan kecipratan hebatnya, bahkan bisa melebihi tokoh idola. Begitu pula sebaliknya.

Apa impianmu? Apa impian anak-anakmu? Kata Guru bisnis saya Bikinlah impian yang MAKBENG, seperti sebuah ledakan nuklir. Impian yang membuat banyak orang melongo sampai mereka bilang “Gendeng nih orang.”

Semua orang besar berawal dari mimpi besar. Elon Musk, pendiri sistem pembayaran online no 1 di dunia Paypal dan juga mobil listrik Tesla adalah contohnya. Dulu dia juga sering menerima kata-kata, “Gila nih orang.” Apalagi sekarang dia punya cita-cita kirim orang besar ke Mars. Tapi, satu per satu impiannya terwujud.

Saat kita punya impian, lalu dikuatkan dengan doa, maka Allah dan segenap alam raya akan mengamininya bila doa dan impian itu memang hal yang baik. Dan bahkan menguatkannya. Kalau istilah anak sekarang: mestakung (semesta mendukung).

Jadi, apa impianmu yang MAKBENG yang akan diamini oleh Tuhan dan seluruh alam semesta?

Terima kasih mas Burhan Sholihin

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer