Agar kita bisa meraih banyak hal penting dan tidak menjadi orang rata-rata (medioker) kita tidak boleh terjebak dalam whirlwind, jebakan rutinitas harian. Bagaimana agar tidak terjebak dalam whirlwind? Ada tiga cara yang bisa kita lakukan. Pertama, fokuslah pada tujuan terpenting (tuting). Kedua, disiplinlah kepada aksi-pasti demi tercapainya tuting. Ketiga, tetapkan siapa penjaga komitmen Anda.
Untuk cara pertama dan kedua sudah saya bahas di tulisan sebelumnya –yang belum baca: Penghambat Menjadi Hebat: Whirlwind. Setelah Anda menetapkan tuting dan bertekad melakukan aksi-pasti maka diperlukan satu langkah lagi yaitu tunjuk siapa penjaga komitmen Anda. Orang ini bertugas menjadi “satpam” bagi Anda.
Dia akan mengingatkan Anda apabila kesibukan Anda tidak sejalan dengan tuting dan aksi-pasti yang telah Anda buat. Dia penjaga komitmen Anda. Dia akan mengamati aktivitas dan sepak terjang Anda. Dia berhak menegur dan meluruskan Anda.
Mengapa langkah atau cara ketiga ini diperlukan? Karena, manusia tempatnya lupa dan lalai. Perlu ada partner untuk selalu mengingatkan. Saya sendiri pernah lalai terhadap komitmen yang sudah saya sepakati dengan tim bisnis saya. Saya terlalu asyik dengan kesibukan yang menjauhkan saya dari komitmen. Hasilnya sungguh merugikan: strategi marketing kacau balau dan target bisnis tidak tercapai.
Kini, untuk menjaga agar saya tetap fokus kepada tuting dan aksi-pasti, saya sudah punya beberapa penjaga. Kepada mereka saya sampaikan apa tuting dan aksi-pasti saya hingga Desember 2015. Bila saya menyimpang, tugas mereka menegur dan mengingatkan saya. Mereka juga tahu apa visi besar saya. Mereka tahu apa yang seharusnya saya “do” dan apa yang “don’t”.
Hasilnya sangat terasa, target bisnis terlampui. Saya juga tidak “kemrungsung” alias gelisah atau melakukan kesibukan tiada berujung. Hidup terasa lebih ringan tetapi hasil kerjanya membesar. Saya tidak mau lagi terjebak dalam whirlwind, terlihat sibuk yang tiada ujung namun hasilnya tak begitu terasa dan juga tak begitu berarti. Bagaimana dengan Anda?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
5 comments On Siapa Penjagamu?
Terima Kasih kek, untuk artikelnya.
Penjaga itu memang harus yang berani, logis (bila berdiskusi) dan bisa dipercaya ya? Kalau tidak tentu justru malah dia jadi terlalu undercontrol oleh kita hehehe…
Yang penting ada yg mengingatkan dan kitanya perlu berbesar hati
siapa yang paling pantas jadi satpam untuk kita?
Siapapun pantas, yang menjadi pengawas saya adalah istri dan salah satu manajer di bisnis saya
Jadi kangen sama Pak Jamil….