Saya termasuk yang percaya bahwa kesuksesan seseorang dalam karir atau profesi yang ditekuninya tergantung keharmonisan rumah tangga. Memang ada orang yang rumah tangganya berantakan tetapi karirnya melejit. Ya, memang ada, tetapi kemungkinan besar kesuksesannya tidak akan berlangsung lama.
Menyadari hal itu, saya termasuk sangat selektif memilih sekolah buat anak saya. Selain memberikan pendidikan yang terbaik tentu agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga. Dari lima anak saya, sekolah mereka semuanya berbeda. Saya memilihkan sekolah sesuai dengan potensi, talenta dan visi hidup mereka.
Nah, di awal bulan ini saya mengalami kesulitan ketika anak saya yang nomor empat harus masuk SMA. Ia tidak mau masuk boarding school SMA Insantama Bogor. Rayuan dari mama, kakaknya dan juga iparnya tidak mempan. Saya pun melibatkan orang-orang yang dicintainya untuk memberi dukungan. Anak saya yang bernama Hana ini tidak bergeming.
Akhirnya, saya masuk ke kamarnya ngobrol dari hati ke hati. Ia terus menangis tak mau masuk boarding school. Setelah negosiasi yang cukup lama, akhirnya saya beri kebebasan kepadanya untuk masuk sekolah yang menurutnya terbaik. Sembari menangis ia berkata, “Aku mau masuk boarding school tapi ada syaratnya.” Saya pun menjawab, “Selama syaratnya bukan maksiat kepada Allah pasti bapak penuhi, nak.”
Dengan isakan tangisnya ia menjawab, “Saya mau sekolah disitu, syaratnya kalau aku pulang ke rumah bapak harus di rumah. Aku ingin ngobrol sama bapak. Aku ingin disuapin makan sama bapak.” Seketika itu airmata saya mengalir. Saya peluk dia erat-erat, sayapun berbisik di telinganya, “Bapak sayang sama kamu, nak.”
Walau awalnya ia enggan masuk boarding school, setelah dua pekan dia tinggal di asrama ternyata ia begitu enjoy dan menikmati. Dan kemarin, ia begitu bersemangat pergi ke sekolah, tak ada air mata, yang ada rasa bahagia yang begitu menggelora.
Pilihkan sekolah terbaik bagi anak Anda, sekali lagi bagi anak Anda bukan bagi Anda karena itu menentukan ketenangan Anda bekerja atau berbisnis. Carikanlah sekolahnya manusia bukan sekolah robot yang berwujud manusia.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
14 comments On Keberhasilan Karir Dimulai dari Rumah
Like father like daughter …deuh bangganya, ikut senang sayanya. 🙂
Terima kasih mbak. Doakan saya ya…
kerennn banget pak….hiks hiks hiks…mau cari suami kayak bapak dongggg
Saya banyak kekurangan juga lho….
terima kasih keh, semoga saya bisa memberikan yang terbaik untuk anak2 saya
Aamiin yra. Doakan kami juga pak
Keren dan Terima kasih sharing jarak jauhnya Kek :)… Semoga saya bisa membimbing dan memilihkan Sekolah sesuai dengan passion anak saya nantinya. Aamiin
Aamiin yra. Semoga putra-putrinya menjadi anak yang sholeh/ah
Semoga kelak saat anak masuk usia sekolah kami bs mberikan y tbaik bagi mrk.. Dgn hal2 yg banyak sy.petik pelajaranny sejak kenal Pak Jamil 🙂
Doa kami agar bpk bs trus menebar manfaat n kebaikan agr trs mginspirasi
Aamiinyra…
Gimana kek cara ngerayu dari hati kehati? Tanpa ada ancaman / syarat ?
He3x rahasia…
saya terharu ketika Hana bilang mau disuapin sama ust Jamil, saya ngebayangin kl itu terjadi ke saya dan anak saya, pasti saya nangis juga hiks hiks hiks
Subhanalloh.. Allahu Akbar, sy ikut terisak isak haru… apa kadang2 sepele anggapan kita tentang perhatian terhadap anak2 kita..