Saat ini banyak orang yang menundukkan pandangan. Bukan karena rendah hati atau menjaga pandangan, tetapi karena sibuk dengan gadget atau smart phone di tangan. Merasa dekat dengan yang jauh tetapi yang dekat justru terabaikan.
Saat orang itu jauh, kita rindu. Namun setelah dekat, kita hanya ngobrol sesaat kemudian masing-masing sibuk dengan gadget. Seolah benda yang tak punya nyawa dan hati itu lebih berarti dibandingkan orang-orang di sekitar kita.
Banyak orang berkumpul bersama di suatu tempat namun pikiran dan hatinya tak bersama. Pikiran dan hatinya justru mengembara ke segala penjuru dengan difasilitasi oleh social media. Saat acara makan bersama, masing-masing sibuk “motret” kemudian upload dan setelah itu sibuk menikmati respon atas berbagai komentar hasil postingannya.
Kedekatan dan kehangatan keluarga, persahabatan serta persaudaraan telah memudar diganti dengan keasyikan bermain social media. Perhatian kepada orang-orang terdekat mulai berkurang karena sibuk dengan “dunia baru” yang bisa tersambung melalui jemari tangan. Secara perlahan, hati mulai kehilangan kepekaannya.
Sebelum ketagihan dan menjadi kebiasaan, kembalilah kepada kehidupan yang nyata. Jadikan dunia maya hanya sebagai bumbu untuk menambah nikmatnya kehidupan. Pandanglah orang-orang di sekitar kita, jangan terlalu sibuk memandang benda mati yang tak punya hati yang ada di tangan kita.
Selain memerlukan tatapan mata, orang-orang di sekitar kita juga memerlukan sentuhan hati. Semua itu tak akan didapatkan mereka bila mata kita tertuju pada gadget yang ada di tangan. Kembalilah kepada sejatinya manusia dimana kehadiran fisik seyognyanya disertai kehadiran pikiran dan hati. Mulailah itu dari sekarang…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
30 comments On Pandanglah Sekitar
Jadi merasa tersindir soalnya tulisan yg kakek buat aku banget..trimakasih tlh mengingatkan.salam SuksesMulia
Hehehehe, maaf ya
AstaghfiruLlah…
Setuju Pak Jamil. Terima kasih sudah mengingatkan.
Bener Kek …. Sampai” bisa membuat org yg kita cintai lebih cemburu pada gadget, padahal kan benda mati…hehehe. Tapi dari benda Mati itu kita bisa punya banyak temen dan ilmu yg bermanfaat. Contohnya tergabung di Komunitas” yg Kek Jamil ciptakan selain menambah ilmu dari hari ke hari jg bisa membuat Diri lbh Dekat ke Sang Khalik. Semoga nasehat Kek Jamil bisa membuat Diri saya lebih bijak lagi. Makasii sdh diingatkan…doakan Smg saya bisa menjadi pribadi yg SuksesMulia.
Salam SuksesMulia Gurundaku tercinta…..
Yes, kita memang perlu eksis di dunia maya dan nyata. Tapi saat aktif di dunia maya jangan lupakan yang hidup di dunia Nyata
Astaghfirullah,
bener banget kek…..let’s hijrah !!!
Kek ada wanita di bis yg menunduk serius kepada gadgetnya dan ternyata dia sedang mengaji al quran, tp didekatnya ada perempuan tua yg berdiri tidak dapat duduk, menurut kakaek gimana?
Perintahnya bukan hanya membaca tetapi juga mengamalkan. Dan mengamalkannya harus jauh lebih banyak dibandingkan membacanya
Ironi… media sosial malah membuat makhluk sosial kehilangan interaksi dengan lingkungannya. Mari kita enyahkan dampak buruk ini dengan menyeleksi grup BBM yang hanya menambah nilai epos.
Sisanya, lupakan saja !
Saya sudah gak aktif di BBM 🙂
Alhamdulillaah…
Nasehat Indah Pak Jamil, semoga kita tak sibuk hanya dengan Gadget… Mungmin membantu, namun kadang perlu ada batasan agar hubungan komunikasi dg sahabat dan keluarga dengan PERTEMUAN bisa lebih terasa nyaman bukan hambar.
Nice Post…
SEMANGAT SUKSESMULIA!
😀
Setuju mas
semakin asyik dengan gadget, kalo sampai gak peduli dengan lingkungan dan manusia disekitarnya, nanti mati biar dikubur sama gadget
Di dalam kubur gak ada sinyal mas 🙂
kemajuan tekno klo td disikapi malah membuat kita semakin tak peka pada lingkungan sekitar.
sukrON kek sdh mengingatkan…
Saya juga lagi belajar menaklukan teknologi
Subhanallah, sangat bermanfaat kek, matur syukrON.
Dulu sebelum ada bang sosmed, kita tidak terbiasa akrab. sekarang terbiasa jadi akrab.
jadi kebiasaan sudah merubahnya. siap kek marii merubah kebiasaan yang lebih penting untuk suses Mulia.
SyukrON juga
gimana caranya nasehatin orang yg sudah kecanduan gadget kek? sampe2 gak peduli sm orang di skitarnya
ijin share ya pak
Tak perlu izin, silakan diobral 🙂
Makasih kek sudah mengingatkan….
Menundukkan pandangan, terpaku pada sinyal yang byar-pet nyari jaringan.
Trmksh Kek Jamil, pengingat untuk kembali menjadi tuan dan pemilik sebenarnya dari gadget, bukan larut jadi budaknya.
Ayo kembali jadi makhluk sosial, tanpa embel-embel media.
Yes, teknologi adalah “budak” kita bukan sebaliknya 🙂
Tulisan yg bagus kek, tp sy bacanya sambil nunduk ini di gadget 😀
Ayo latihan bacanya sambil “ndangak” (melihat ke atas)
he’eh kek bener bgt, butuh pengulangan kata, klo lagi ngobrol tp sambil bergadget ria.
quotation dari Albert Einstein “I fear the day when technology overlaps our humanity. It will be then that the world will have permanent ensuing generations of idiots.”
Wah tengkyu tambahan kutipannya