Menunda

Share this

Salah satu kebiasaan orang yang tidak berkembang bahkan kualitas hidupnya cenderung menurun adalah menunda. Mengapa? Karena, menunda akan meningkatkan stres dan membuat stres bertahan lama dalam kehidupan seseorang. Menunda juga membuat Anda sering menengok ke belakang dan memikirkan pekerjaan-pekerjaan masa lalu yang seharusnya sudah tuntas.

Untuk mencapai kehidupan yang terbaik, Anda harus konsisten mengurangi jarak kehidupan Anda saat ini dengan impian yang hendak Anda wujudkan. Anda tidak boleh disibukan dengan aktivitas masa lalu yang seharusnya sudah Anda tuntaskan. Oleh karena itu, menunda pekerjaan tidak boleh menjadi kebiasaan.

Saya pernah menyesal menunda menengok teman saya yang sakit. Ketika itu saya pulang dari Surabaya. Dari Bandara saya sudah berniat untuk langsung menuju rumah sakit Harapan Kita. Di rumah sakit itulah sahabat saya Abdul Jabbar dirawat. Namun ketika sudah hampir masuk pintu gerbang rumah sakit, tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya, “Ah, masih terlalu pagi, nanti siang saja saya kesini.”

Saya urungkan niat dan meminta driver mengantar ke SindoFM untuk rekaman. Usai rekaman di radionya profesional muda itu saya merencanakan akan kembali ke rumah sakit. Rekaman di SindoFM pun dimulai. HP saya silent. Usai rekaman saya buka HP dan ternyata ada SMS yang mengabarkan bahwa sahabat saya Abdul Jabbar meninggal beberapa menit yang lalu.

Menunda beberapa menit telah membuat saya begitu menyesal. Abdul Jabbar bukan hanya seorang sahabat, dia juga salah satu asisten terbaik saya. Dia yang memback-up semua pekerjaan opersional saya. Abdul Jabbar kini telah tiada, namun penyesalan itu masih ada dalam diri saya.

Saya juga bertemu orang yang menyesal karena menunda menikah. Ia menyesal karena saat pensiun anaknya belum ada yang kuliah. Saat anak-anak membutuhkan biaya yang besar ia sudah renta dan tenaganya sudah melemah.

Baca Juga  Waktu Adalah Modal Kita

Teman saya di kampus IPB dulu terpaksa tidak menyelesaikan perkuliahan hanya karena menunda usul judul penelitian. Lima tahun masa kuliah yang dia jalani dengan susah payah tidak membuat orang tuanya bangga. Orang tuanya ingin anaknya bergelar Insinyur Pertanian, tetapi gelar itu gagal ia dapatkan.

Jangan pernah menunda untuk membahagiakan orang tua Anda. Jangan pernah menunda untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan Anda. Jangan pernah menunda ketika Yang Maha Kuasa memanggil Anda untuk menuju rumah-Nya.  Jangan pernah menunda untuk berbuat kebaikan. Anda hanya boleh membiasakan menunda ketika setan membukakan pintu untuk Anda berbuat maksiat..

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

31 comments On Menunda

Leave a Reply to ugy Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer