Anwar Sani, Sahabat Sekaligus Guruku

Share this

Tahun 1997, saya mengenal sosok anak muda tampan dan pekerja keras bernama Anwar Sani.  Saat itu, ia adalah direct sales Kartu Ukhwah, produk hasil kerjasama Dompet Dhuafa Republika dengan Bank Muamalat Indonesia. Ia pernah pula membantu saya mengelola program Tebar Hewan Kurban, Dompet Dhuafa Republika.

Sembari bekerja di Dompet Dhuafa Republika, malam harinya ia mengambil kuliah di Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.  Di sela kesibukannya, ia aktif menjalankan bisnis Multi Level Matketing. Lelaki asal Blora ini seolah tak pernah mengenal lelah. Saya pernah berbisik dalam hati, “Ia akan menjadi orang hebat di masa yang akan datang.”

Pada 2004, bapak Ruysdi Hamka pimpinan Al Azhar meminta kepada Dompet Dhuafa Republika untuk membantu mengembangankan Lembaga Amil Zakat.  Pilihan kami jatuh kepadanya. Kami kirim  Anwar Sani, salah satu anggota tim terbaik kami, untuk menjadi Direktur Al Azhar Peduli Umat Jakarta.

Terbukti, di bawah kepemimpinan lelaki kelahiran 18 Agusus 1976, Al Azhar Peduli tumbuh pesat –Bila Anda ingin tahu lebih jauh silakan simak kiprahnya di www.AlAzharPeduli.com. Energi lelaki ini memang seolah tak pernah habis. Sibuk dengan bebagai aktivitas tak menyurutkan semangatnya  untuk membantu Ustadz Yusuf Mansur dengan menjadi ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Semangatnya memberdayakan teman-temannya sangat terlihat saat terjadi krisis moneter 1998.  Dia semangati teman-temannya. Banyak temannya yang patah semangat diajak untuk mengikuti kegiatan dan program yang ada.  Spirit hidupnya “Jangan takut salah tetapi jangan sengaja berbuat salah” ia tularkan kepada teman-temanya.

Kiprah Anwar Sani ini pernah membuat saya menangis sebelum Subuh, “Ia lebih muda dari saya. Ia juga junior saya. Tetapi kiprah, kepedulian dan kesetiakawannya melebihi saya.”

Baca Juga  Apa Fokus Kita Pada Tahun 2021?

Satu hal yang membuat saya selalu terkenang kepadanya adalah nasihatnya. Sebelum saya terjun full time ke dunia training, ia  pernah berata, “Maaf pak, bila bapak mau menjadi pembicara, jangan lupa perbuatannya harus sejalan dengan kata-katanya.”

Ia juga pernah membuat saya tertegun dan kagum, mobil satu-satunya yang ia miliki dan biasa ia sewakan, justru disedekahkan untuk kepentingan umat.

Minggu, 4 Maret 2012 lalu kembali ia memberi pelajaran kepada saya. Hari itu, saya mendapat undangan pernikahan di 2 tempat  di Jakarta dan Bandung. Saya tidak bisa menghadirinya karena sedang kurang sehat dan juga amat lelah.  Tiba-tiba sekitar pukul 11 siang Anwar Sani dan keluarga dari Pondok Cabe datang ke rumah saya di Bogor.

Saat berjabat tangan dia berkata, “Pak titip anak-anak, dia mau main di sini. Saya mau kondangan ke kampung sebelah.”  Kemudian saya bertanya, “Siapa yang menikah, mas?” Dia menjawab singkat, “Pedagang telur asin yang biasa jualan di komplek perumahan ini. Dulu waktu saya tinggal di sini saya sering membeli telur asinnya.”

Jleb! Jawaban singkat itu menampar nurani saya. Hanya pedagang telur asin ia sediakan waktu untuk mengadiri pernikahannya.  Sementara saya justru tidak menghadiri pernikahan putri sahabat saya dan karyawan di perusahaan saya. Malu dan sedih bercampur menjadi satu. Hari itu, Anwar Sani kembali menjadi guruku. Terima kasih mas Anwar Sani.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

27 comments On Anwar Sani, Sahabat Sekaligus Guruku

  • jleb,, nusuk banget pak,,
    ngerasa banget ke’kurang’ pedulian saya terhadap lingkungan..hiks

    berubahberubah…

    via: http://www.SaafiaSaffanah.com

  • Jazakumullah Khairan Katsiran atas semua tulisan Pak jamil yang menginspriasi, saya sering baca, tapi baru kali ini komen. Pak Anwar Sani memang inspiratif !!!

  • Anggit Setyaningsih

    Subhanallah banget nih Pak Anwar Sani..
    Bener2 guru kehidupan 😉

  • subhanalloh,,,

    Mas Anwar Sani memang pantas jadi guru Kehidupan,,

    terima kasih inspirasinya,

    salam SuksesMulia

    Nova
    JayaBerkah

  • merinding Kek..
    ternyata pedagang telur asin bagi Bang Anwar Sani lebih berharga dari sahabat bagi saya..
    Thanks sudah share Kek Jamil..

  • Luar biasa, Anwar Sani adalah salah satu contoh orang yg berjiwa BESAR dan mampu menghargai orang KECIL, semoga kita bisa meneladaninya…, amin

  • Subhanallah.. Semoga kita bisa menjadi Anwar Sani- Anwar Sani yang bertebaran di seluruh penjuru bumi dan melahirkan generasi sehebat Bapak Anwar Sani. Salam Hormat ya Mbah untuk beliau ^_^

  • Beliau memang orang yang hebat & mulia. Semoga Allah SWT selalu melindungi semangat Pak Sani dan Pak Jamil.

  • subhanallah, trnyata begitu luar biasa sosok mas Anwar Sani ini.
    Saya dulu pernah berjumpa dengan mas Anwar di acara seminarnya ustadz Yusuf Mansyur di jogja

  • Subhanalloh, sungguh sangat menyentuh Pak Jamil,… terasa air mata saya mengalir pagi ini,..semoga pagi ini dengan diawali energi positif dari kisah Bapak tersebut terus menambah semangat saya untuk terus beraktivitas dengan mengedepankan pada nilai tambah/added value untuk 2 dimensi : dunia dapat akherat pun dapat..Mohon doanya Ya Pak..

  • BIG DREAM….. Pesan terakhir ketemu dengan Pak Anwar Sani di pppa daarul qur’an…. membuat saya merinding dan takjub akan pesan dan kisahnya…. semoga bisa mengikuti jejak langkahnya…

  • Terima Kasih Pak.
    Saya masih sering berbuat seperti itu, tidak menghadiri undangan, dikarenakan lebih mementingkan diri sendiri dengan alasan yang mungkin sepele. Padahal bersilaturahmi dan memenuhi undangan itu diperintah dalam agama manapun. *terharu lagi*

  • ooh abang itu namanya anwar sani.. pernah beberapa kali ngobrol di al azhar terkait program umat,tpi ga tau namanya.. hebat2..

  • Salut untuk Anwar Sani

    zaman sekarang banyak orang yang sangat sulit untuk melakukan silaturahmi. Saya juga sampai sekarang masih belajar agar bisa silaturahmi dengan banyak orang, mennyampingkan kelelahan saya demi sapat bersilaturahmi ternyata sangat berat. Namun tidak ada yang tidak mingkin di dunia ini.

    Terima kasih pak Jamil atas sharing pengalamannya dengan saya.

    Boleh mampir di blog saya http://www.emirzakiar.blogspot.com mohon masukannya dari pak Jamil dan teman-teman disini.

    -Ez

  • waduh artikel ini jleb nih…

  • yang hebat yang membuat ide ceritanya. Selamat buat Bung Sani, sukses selalu

  • subhanallah…
    sangat menginspirasi sekali, semoga kita bisa mengambil kebaikan darinya,

  • syaefudin_simpul pppa

    Subhanalloh, Ustdz Anwar Sani semoga saya bisa mencontoh apa Ustdz Anwar sani jalankan..silaturahim , salam ustdz dari syaefudin simpul pppa d smsng di cikarang

  • Semoga kita dimudahkan oleh Allah swt mengambil hikmah di setiap kejadian yang kita alami.
    Dalam cerita Pak Jamil di atas, Allah swt menggerakkan Pak Anwar Sani untuk bertamu ke rumah Bapak, dan Allah swt mudahkan pula Pak Jamil untuk mengamil hikmah di baliknya.

  • Banyak kisah Inspiratif dari Ustadz @AnwarSani_MOZA di twiternya ….
    sederhana, mudah dicerna namun terkadang tajam juga melunakkan hati. Saluut

  • subhanallah, ust Anwar yang unyu2, sayang juga ga bisa foto ama beliau waktu kunjungan ke Ponpes Daqu, hehehhe….Pak Jamil Azzaini, Ust Anwar Sani, Ust Yusuf Mansur, dan banyak orang yang menjadi guru kehidupanku, terima kasih

  • subhanallah, ust Anwar yang unyu2, sayang juga ga bisa foto ama beliau waktu kunjungan ke Ponpes Daqu, hehehhe….Pak Jamil Azzaini, Ust Anwar Sani, Ust Yusuf Mansur, dan banyak orang yang menjadi guru kehidupanku, terima kasih semua

  • Negri ini membutuhkan banyak orang2 sepeti Pak Jamil Azzaini, Ust Anwar Sani, Ust Yusuf Mansur, oh ya websitenya juga bisa di lihat di http://www.anwarsani.com

  • Yah, saya kenal mas Anwar Sani, pernah ketemu pas pengajian Jum’at Malam dgn ust YM di Al Azhar..

    Yang paling jleb tu, “..harusnya perkataan sama dengan perbuatan..”
    Kadang, kita lupa, dan sahabat2 seperti mas Sani, didatangkan untuk mengingatkan, dan berujung pada hadirnya rasa syukur.
    Semoga kita semua mendapat hikmah..
    🙂

  • Admin Pesantren Penghafal Al-Quran

    Suatu figur manusia yang layak kita contoh buat kita semua, dimana saat ini kita semua berburu waktu mengejar kebutuhan duniawi yang kita tidak tahu sampai kapan terucap kata puas dan mengabaikan orang orang sekitar kita ….

    Salam kenal dari kami, Pengurus Pesantren Penghafal Al-Quran Misykatul Ardi

Leave a Reply to yuli Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer