“Ruh” Leadership

Share this

Sesuatu yang dilakukan berulang dan lama namun tetap enjoy dikerjakan karena didalamnya ada “ruh” atau semangat yang keluar dari hati nurani. Contohnya, orang melakukan sholat lima kali sehari, berulang-ulang sejak muda hingga meninggal. Mereka yang bertaqwa, enjoy dan nikmat menjalaninya karena ada “ruh-nya” di dalam aktifitas itu.

Seorang leader yang ingin menjalankan fungsinya dengan enjoy, nikmat dan berdampak besar juga perlu punya “ruh” yang menggerakkan aktifitasnya. Dari pengamatan dan pergulatan saya dengan para pimpinan dari berbagai perusahaan kecil hingga perusahaan besar dunia, ada beberapa “ruh” yang menggerakkan para leader yang punya banyak prestasi.

Pertama, punya tujuan yang sangat jelas. Saya menemukan banyak pemimpin yang tidak menjalankan fungsinya sebagai pemimpin. Mereka hanya layak disebut pimpinan bukan pemimpin. Dan mereka yang hanya layak disebut pimpinan hampir semua dari mereka karena tidak memiliki tujuan yang jelas. Sebaliknya, pemimpin yang memiliki banyak prestasi ternyata memiliki tujuan yang sangat jelas, clear dan semua anggota timnya tahu apa yang hendak dituju.

Tujuan yang jelas ini membuat sang leader bisa mengatur kecepatan timnya, kapan perlu lari cepat, kapan perlu marathon dan kapan perlu istirahat. Ibarat mobil, sang leader bisa melihat dashboard yang ada di depannya saat mengendarai mobil. Kecepatan dan kekompakan timnya terjaga sehingga tidak kehabisan atau kekuarangan tenaga.

Saat Jack Welch, menjadi orang nomor satu di General Electric (GE), ia langsung punya slogan “number one or number two.” Apa maknanya? Semua perusahaan atau anak perusahaan GE harus menjadi yang nomor satu atau setidaknya nomor dua terbaik di dunia. Perusahaan-perusahaan yang tidak bisa menjadi nomor satu, ia jual kepada pihak lain. Dan hasilnya? GE mengalami pertumbuhan yang melesat ketika itu.

Baca Juga  Mencintai itu...

Boleh tahu, apakah Anda dan tim Anda memiliki tujuan yang jelas dan terukur? Berapa omzet yang ingin Anda capai tahun ini? Berapa keuntungan yang ingin Anda wujudkan? Berapa tingkat kepuasan pelanggan yang ingin Anda raih bila menggunakan skala 1-10? Berapa nilai pasar perusahaan yang ingin Anda capai? Dan tentu banyak pertanyaan-pertanyaal lain yang bisa Anda buat sekaligus Anda jawab.

“Ruh” pertama ini, wajib melekat pada diri seorang leader. Silakan renungkan dan praktekan, besok kita lanjutkan di “ruh” leadership berikutnya. Mau?

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
10 + 1 = ?
Reload

Site Footer