Secara fitrah, seorang suami yang beriman dan sehat pasti akan melindungi istrinya. Perlindungannya ada yang tampak ada yang tidak tampak. Perlindungan yang tidak tampak terkadang tak diketahui istrinya. Dan sang suami pun tak selalu ingin menyampaikan wujud cintanya itu dengan kata-kata.
Saat suami tugas luar kota dan mendarat di kota tujuan sudah larut malam, biasanya ia tak menelepon istrinya. Apakah tak ingat dan tak cinta? Bukan, justru karena itu perwujudan cintanya. Ia tak mau mengganggu istirahat belahan jiwanya. Ia tahu saat terjaga tugas istrinya begitu banyak, ia ingin istrinya terlelap dan tak mau terganggu dering telepon.
Saat sang suami tak berkenan istri ikut campur dalam bisnis dan pekerjaan terlalu dalam, bukan karena suami meragukan kemampuan istri. Tapi ketahuilah wahai para istri, sesungguhnya yang terjadi karena suamimu begitu cinta kepadamu. Ia tak mau kekasihnya lelah. Ia tahu tugas mendidik anak dan mengurus rumah tangga adalah tugas berat yang ada di pundak istrinya. Ia ingin istrinya tetap bugar dan segar saat bersama anak-anak.
Saat suami menasehati dan melarang beberapa aktivitas yang ingin dilakukan istri, itu bukan karena suami tak percaya dan kurang pengertian terhadap istri. Tetapi karena ia ingin menjaga harga dirinya. Sang suami tahu bahwa tugas utamanya adalah memuliakan istrinya, menjaga kehormatan istrinya.
Bila pulang dari luar kota ia tak membawa oleh-oleh berupa makanan, itu juga bukan karena ia tak sayang kepada istrinya. Ia sudah bisa mengukur apakah makanan itu sehat bagi istrinya atau malah menimbulkan penyakit.
Dan kecintaan sang suami yang jarang diucapkan kepada istri adalah bahwa ia ingin tetap bersama di dunia dan surga. Saat dekat maupun jauh dengan istri, sang suami sering melantunkan doa “Ya Allah, jagalah istriku, muliakan dirinya, jauhkan dari fitnah. Aku tak bisa membalas begitu banyak kebaikannya. Namun aku mohon kepada-Mu, bimbinglah kami agar tetap bersama dalam cinta di dunia dan juga bisa bercengkerama di surga. Kabulkan doa hamba-Mu yang terus berjuang membahagiakan istrinya.”
Cinta tak bisa diraba. Namun cinta itu bisa dirasa walau terkadang amat sulit dirasa karena memang wujud cinta terkadang tak bisa dilihat oleh kasat mata. Cinta itu ada di hati maka rasakanlah dengan hati bukan dengan pikiran dan logika yang terkadang tak bisa menerjemahkan makna cinta.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
7 comments On Wujud Rasa Cinta Suami
3 peraturan suami-istri yg wajib ditaati oleh suami:
1. Istri selalu benar
2. Istri tidak pernah salah
3. Jika termyata istri salah, maka lihat peraturan nomor 1.
Hehehehe…
Pasti nulisnya di bawah tekanan istri ya om, hehehehe
Terimakasih inspirasinya kek dan izin sharing artikelnya … Tks
Salam SuksesMulia
Dengan senang hati mas. Apa kabar mas?
Alhamdulillah kabar baik kek, kangen untuk bertemu dan mendapatkan inspirasi lagi dari kek Jamil tetapi belum ada kesempatan buat datang ke Jakarta … 🙂
Makasih inspirasinya… ijin share pak
sukron inspirasinya jazakumulloh bil khoir