Apa yang terbayang dalam pikiran Anda apabila disebut kata Makassar? Sebagian orang yang saya tanya menjawab, “Tawuran. Demo anarkis mahasiswa.” Seolah kata Makassar identik dengan kasar dan kurang bersahabat. Padahal, tidak demikian faktanya.
Bulan lalu, saya dua kali pergi ke Makassar. Pertama ke pesantren Darul Istiqomah dan yang kedua memberikan kuliah di Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Semua yang saya temui orangnya ramah, cerdas, pergaulannya luas namun tetap rendah hati. Kemarin saya juga bertemu dengan seorang laki-laki asal Makassar yang kini menjadi Manajer di Terminix Bogor. Lelaki ini bernama Sulkifly.

Saya ngobrol banyak hal, salah satunya tentang keberhasilannya menaklukkan karyawan-karyawan yang “nakal” saat ia menjadi Brand Manager di beberapa daerah. Suatu ketika, seorang karyawannya yang sedang bertugas di kliennya (sebuah pusat perbelanjaan) tertangkap makan makanan sample. Ia memeriksa track record karyawan tersebut. Ternyata ia karyawan baik dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Ketika karyawan tersebut menghadap Sulkifly dan berkata, “Saya mengaku salah, pak. Saya siap dipecat hari ini.” Sulkifly sebagai pimpinannya memeluk karyawan itu sembari berkata, “Saya lebih baik kehilangan klien tersebut daripada kehilangan kamu.” Sejak itu sang karyawan bekerja lebih giat dan memiliki loyalitas yang sangat tinggi, hingga sekarang.
Sulkifly yang kini tinggal di Bogor juga memaparkan, kunci rahasia menaklukkan karyawan adalah dengan cara melakukan apa yang kita katakan. Sebab, saat kita sudah berkomitmen dan mengatakan sesuatu, banyak kamera yang melihat kita. Kamera itu adalah dua pasang mata dari setiap orang yang kita pimpin.
Selain itu, sebagian besar motivasi karyawan bekerja adalah demi keluarganya. Untuk itu, ia sering melibatkan anggota keluarga dalam kegiatan-kegiatan di kantornya. Kedekatan dengan keluarga membuat motivasi dan kontrol ke karyawan tersebut semakin berlapis. Wajar apabila kemudian mereka menjadi loyalis.
Terima kasih pak Sulkifly atas kelembutan dan ilmu yang berkualitas yang saya terima. Dua tahun yang lalu Anda menjadi murid saya di Akademi Trainer, kemarin Anda menjadi guru saya yang memberikan begitu banyak curahan ilmu kehidupan.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
10 comments On Kelembutan Meningkatkan Loyalitas
Terima kasih kek atas inspirasinya.
Saya yang terima kasih pak…
selfie diri biar orang lain tahu, tapi selfie alami orang lain disekitar kita tahu karena mereka juga punya kamera dua mata heeee. makasih pak dhe jamil
Sama-sama:)
Alhamdulillah.saya bersyukur pd Allah swt bisa berinteraksi dg pak jamil ..saya jadi move on dan hidup sy banyak berubah setelah sy belajar baik dr youtube dan artikel web pak jamil.terimakasih guru mulia.salam sukses mulia..
Salim dan peluk….
Pak jamil unt RI 1 dan ust yusuf mansyur RI 2.for 2019 insya Allah indonesia pasti makmur salam sukses mulia..ya pak ….Amiiin
Wah kampanye nich….hehehehe
Pak jamil mohon doakan saya.semoga sy bisa mengubah usaha sy unt lbh berkah dan sukses mulia..ya pak.Smoga pak jamil dan keluarga tercinta jg sll dlm kasih sayang Allah Amiiin
Saling mendoakan….