Pertanyaanmu Menentukan Hidupmu.

Dulu saya pernah punya anggapan bahwa orang yang hebat itu adalah orang yang ahli menjawab berbagai pertanyaan. Kini anggapan saya agak bergeser, orang yang hebat adalah mereka yang ahli membuat pertanyaan. Sementara untuk jawaban, kita bisa bertanya kepada para ahli atau googling di dunia maya. Dalam waktu beberapa detik, jawaban sudah bisa kita dapatkan.

Pertanyaan kepada diri sendiri maupun kepada orang lain bisa sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Salah satu pertanyaan yang mengubah cara saya berbisnis dan bekerja saya adalah saat saya mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri “Bila nanti saya ditanya oleh Allah swt : hartamu kamu peroleh darimana? Hartamu, kamu habiskan untuk apa? Bagaimana kamu mengamalkan ilmumu? Bagaimana kamu habiskan usiamu? Bagaimana kau memanfaatkan panca inderamu?

Saat perjalanan menuju Amerika Serikat, saya bertanya kepada rekan perjalanan saya “Mas, apakah kamu sudah menjalani kehidupan terbaik yang kamu inginkan? Boleh saya tahu, kehidupan terbaik seperti apa yang kamu impikan?” Saat itu, rekan saya tidak menjawab pertanyaan yang saya ajukan. Ia hanya menarik nafas panjang kemudian menangis.

Beberapa pekan setelah pulang dari Negara Paman Sam, rekan perjalanan saya mengajak pertemuan untuk menyampaikan kehidupan terbaik yang telah ia pilih. Ia menceritakan dengan penuh antusias. Bukan hanya itu, ia mengatakan kepada saya “mas, hidup saya kini semakin hidup dan saya merasa punya arti hidup di bumi ini. Kini, lelaki itu sudah menjadi salah satu expert di level nasional dan menjadi rujukan berbagai institusi yang memerlukan ilmu dan keahliannya.

Pertanyaan sangat menentukan nasib seseorang. Contohnya, saat ada dua orang bekerja sama dalam bisnis kemudian terjadilah perselisihan bisnis yang sangat tajam. Si A, mengajukan pertanyaan “mengapa Si B tega mencurangi saya? mengapa sia B menghianati saya?”

Baca Juga  Yadi Sudjatmiko

Sementara si B juga mengajukan pertanyaan “Apa yang perlu saya lakukan untuk menuntaskan perselisihan ini? Bagaimana agar masalah ini tidak merusak persahabatan saya dengan Si A?” Menurut Anda, kira-kira siapa yang bisa menemukan solusi? Apabila kebiasaan mengajukan pertanyaan seperti tersebut di atas konsisten dilakukan, atas izin Allah swt, siapa yang kelak hidupnya lebih bahagia dan lebih sukses?

Saya dengan tegas menyatakan “peluang B lebih bahagia dan lebih sukses jauh lebih besar dibandingkan dengan peluang A. Pernyataan saya ini merujuk kepada rumusan “nasib atau takdir seseorang sangat ditentukan oleh tindakan tindakan yang dilakukan. Sementara tindakan sangat ditentukan oleh respon dan pikiran seseorang.”

Tentu Anda tahu bagaimana Steve Jobs mampu membawa Apple menjadi perusahaan kelas dunia. Produk yang diluncurkan sangat dinanti peluncurannya oleh para penggemarnya. Ternyata, salah satu kebiasaan Steve Jobs adalah mengajukan pertanyaan “Jika hari ini merupakan hari terakhir dari hidup Anda, Apakah Anda akan melakukan yang sedang Anda lakukan saat ini?

Coba Anda jawab juga pertanyaan yang diajukan oleh Steve Jobs, apa jawaban Anda?

Setelah membaca tulisan ini, pertanyaan apa yang Anda ajukan kepada diri Anda sendiri? Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas pertanyaan Anda kepada orang lain? Apakah Anda benar-benar ingin membuat hidup Anda dan orang lain menjadi lebih berdaya? Mengapa memberdayakan diri dan memberdayakan orang lain Anda anggap sangat penting?

Selamat menjawab pertanyaan tersebut di atas. Sudah dijawabkah?

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Founder Kampoong Hening

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
5 - 4 = ?
Reload

Site Footer