Lelaki ini tidak sepopuler Olga Syahputra. Keduanya meninggal diwaktu yang hampir bersamaan . Lelaki asal Bawean, Jawa Timur ini bernama Zakaria Zain. Senin, 23 Maret 2015, lelaki ini masih mentraktir makan siang saya dan istri di Restoran Tempo Dulu dekat Bandara Juanda, Surabaya. Namun Jumat, 27 Maret 2015, ia sudah dipanggil oleh-Nya.

Saya mengenalnya sejak tahun 2008. Ketika itu, ia sebagai Direktur Yatim Mandiri. Ia meminta saya untuk membimbingnya dalam hal public speaking dan leadership. Setelah itu, saya intensif bertemu, bahkan dalam beberapa kesempatan kami pergi ke luar kota bersama untuk mengunjungi beberapa kantor cabang Yatim Mandiri.
Bersama teman-temannya, ia bisa membawa Yatim Mandiri memecahkan rekor MURI (Musium Rekor Indonesia) sebagai lembaga nirlaba yang paling banyak membantu anak yatim. Bukan hanya itu, program-program Yatim Mandiri terus berkembang dan telah melahirkan banyak anak yatim yang mandiri dan siap bersaing dalam kehidupan nyata.
Untuk memastikan manajemen berjalan sehat dan transparan, Yatim Mandiri juga telah mendapat sertifikasi ISO 9000 dan selalu diaudit oleh auditor yang independen. Sudah beberapa tahun yang lalu, Zakariya Zain sudah tidak menjadi direktur Yatim Mandiri. Ia mengembangkan unit bisnis yang dimiliki Yatim Mandiri. Sentuhan tangan dinginnya telah membuat unit-unit bisnis itu berkembang dan semakin menguntungkan.
“Ya Allah, saya menjadi saksi, bahwa lelaki ini sangat baik. Ia terus mau belajar dan terus mendekatkan diri kepada-Mu. Ia selalu berjuang agar anak-anak yatim hidupnya mandiri, menjadi tangan yang di atas bukan hidup dari belas kasihan orang lain.”
Kematiannya memang tidak diliput media sebagaimana Olga. Namun saya berharap penduduk langit bergemuruh menyambutnya dengan penuh suka cita.
Ia telah tiada, namun apa yang kami bicarakan di restoran siang itu, akan kami wujudkan. Saya menjadi saksi, bahwa ia adalah pejuang untuk memandirikan anak-anak yatim.
“Selamat jalan saudaraku… panggilah namaku, bila di surga nanti kau tidak menemukan diriku.”
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
11 comments On Selamat Jalan Pejuang Anak Yatim
Innalillahi wainnailaihi roji’un, smg khusnul khotimah dan Allah lapangkan kuburnya, Aamiin YRA
Subhanallah membaca ceritanya inspiratif sekali. tidak banyak orang yang bisa seperti beliau kek. Semoga beliau mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Amiiin Allahumma Amin.
innalillahi wa innailaihirrojiun..
al fatihah….
Innalillahi wainnailaihi roji’un, kirim surat al fatihah dan doa terbaik untuk beliau.
Innalillahi wainnailaihi roji’un, Al Fatihah…, semoga semua amal beliau di terima di sisiNya dan dilapangkan kuburnya. Aamiin……
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun…. Allohummaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu. Turut berduka cita Kek, semoga akan lahir seribu Zakaria Zain yang lain sepeninggal beliau. Aamiin….allohumma aamiin…
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Semoga diterima segala amal kebaikannya dan dihapuskan smua dosa2nya…Amiinn Pengen bs jd pejuang seperti Beliau Kek..
Innalillahi wa innailaihi roojiun
Semoga Alm diterima Allah swt disisiNya yang Mulia
Amin yra
Innaa lillahi wa innaa ilaihi rojiun, Allohummaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu.
Semoga Allah SWT memberikan ampunan, kasih saying, kebaikan dan maaf kepada almarhum.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun…. Allohummaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu. ,, semoga Allah ampuni dosanya, terima amalnya, dan lapangkan kuburnya,,, Aamiin Allahuma Aamiin,,
Terimakasih Banyak atas artikel ini, Kakek Jamil. Rasanya ingin menangis mengingat Ayah yang telah tiada dan jasa beliau yang luar biasa. Kini sudah 3 tahun semenjak kepergian beliau. Tapi, kenangan dan motivasi yang beliau berikan kepada saya tak akan pernah terlupa. Beliau adalah sosok Ayah sekaligus guru kehidupan yang luar biasa bagi saya. Beliau juga sering menceritakan tentang Anda dan kerap memberikan buku-buku Anda untuk saya baca. Ingin rasanya saya bertemu Anda kembali. Dulu, saya pernah bertemu Anda, namun saat usia saya masih sangat belia, yaitu 7 tahun. Semoga saya bisa bertemu dengan Kakek Jamil lagi :’)
Salam, dari anak pertama Pak Zaka.