Saat kuliah dulu, saya mengidolakan seseorang. Ia alumni IPB, seorang pebisnis sekaligus konsultan. Saya pernah bertanya kepada beliau, “Mengapa bisnisnya tidak dikembangkan di tempat lain?” Ia menjawab, “Hidup itu perlu bersyukur, tidak boleh serakah, satu saja cukup lagian ngapain kita bersusah payah. Kalau kebanyakan nanti susah ngurusnya dan bisa bangkrut.”
Saat pertama kali saya mendengar jawaban itu, saya kagum dan berbisik dalam hati, “Orang ini tawadhu dan tidak serakah.” Namun setelah beberapa saat merenung, saya melihat kalimatnya itu bercampur aduk, ada kata yang baik dan positif tetapi ada kata yang berkesan menyerah sebelum bertanding.
Dan beberapa tahun kemudian, saya berjumpa dengan lelaki idola saya itu. Kata-kata yang keluar dari mulutnya kebanyakan keluhan, sumpah serapah, dan cerita tentang betapa beratnya kehidupan dan bisnis yang dijalaninya. Satu-satunya bisnis yang ia punya pun hidup segan mati tak mau, hanya sekedar cukup untuk biaya operasional dan menggaji karyawan. Ia tak menikmati hasilnya.
Ternyata momentum itu penting. Saat Anda punya kesempatan untuk mengembangkan bisnis maupun karir Anda, kembangkanlah seoptimal mungkin jangan mudah puas apalagi mudah menyerah. Kita memang perlu “serakah” dalam berbuat kebaikan apalagi mengembangkan sesuatu yang ada dan sudah kita miliki. Jangan bungkus ketakutan Anda dengan kata-kata positif yang tampak baik padahal itu menjerumuskan.
Saat Anda menjadi pemimpin atau karir Anda sedang melesat, manfaatkan momentum itu untuk membuat banyak prestasi, menciptakan tantangan-tantangan baru dan berani melakukan terobosan yang belum dilakukan pemimpin sebelumnya. Jangan mudah menyerah apalagi mengumpulkan ketakutan di dalam pikiran dan hati Anda.
Manfaatkan momentum apabila Anda ingin melesat melebihi yang lain, apalagi di era distruptif saat ini. Perubahan begitu cepat, momentum pun bisa hilang dalam waktu singkat. Memanfaatkan momentum caranya dengan action yang memberi impact besar. Segera bertindak, mulai sekarang. Go… Go… Go!
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook