Sahabat atau Kaki Tangan

Share this

Di salah satu perusahaan saya, Kubik Group (Training, Consulting, Coaching), kami punya istilah sahabat dan kaki tangan. Sahabat adalah seseorang yang mendorong, menemani dan memberi dukungan kepada kita untuk maju serta mengingatkan kita saat kita salah dan lupa. Seorang sahabat tidak selalu berkata manis, tidak juga selalu memuja dan memuji.

Sementara kaki tangan, biasanya selalu memuji, selalu menyetujui apa yang kita lakukan meski salah dan keliru. Ia engan mengingatkan dengan berbagai alasan. Ia ingin selalu terlihat menjadi orang baik sehingga cenderung “yes man” terhadap semua yang kita kerjakan.

Anda pilih mana? Menjadi sahabat atau kaki tangan? Saya memilih menjadi sahabat dan juga ingin mencari sahabat bukan kaki tangan. Oleh karena itu, terkadang kata atau pertanyaan yang saya ajukan kepada sahabat saya ada yang membuat sahabat saya tidak nyaman. Tetapi karena saya ingin sahabat saya bertumbuh maka saya tetap akan melakukan.

Kritik dan saran serta beberapa pertanyaan yang diajukan teman saya telah mengubah banyak hal di dalam kehidupan saya. Awalnya gelisah bahkan ada beberapa yang membuat saya marah. Namun setelah saya renungkan, justru kritik, saran dan pertanyaan seperti itulah yang saya perlukan. Senang saya punya sahabat dan bukan kaki tangan.

Begitu pula baru-baru ini, saya memberi masukan kepada sahabat saya. Dan saya baru tahu dari sahabat saya yang lain bahwa ternyata sahabat saya itu tersinggung dengan apa yang saya lakukan. Dia marah kepada saya. Namun saya yakin, sahabat saya ini akan merenung dan akhirnya melihat banyak manfaat dari masukan yang saya berikan.

Saya memilih menjadi sahabat bukan kaki tangan. Anda memilih menjadi apa?

Baca Juga  Modal Sosial

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

2 comments On Sahabat atau Kaki Tangan

Leave a Reply to Jamil Azzaini Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer