Sebentar lagi Idul Adha. Berarti sebentar lagi harus menyiapkan hewan qurban. Bagi Pepi, seorang kepala rumah tangga yang hidup dengan 1 anak gaji pas – pasan, harga kambing minimal Rp. 1.500.000 sudah tergolong lumayan “memukul” untuk ukuran kantongnya. Terutama untuk saat ini. Banyak kebutuhan rumah tangga yang harus dibeli untuk bulan ini. Diantaranya adalah Pepi sudah terlanjur berjanji untuk membelikan sepeda untuk ulang tahun anaknya. Walau sebenarnya uang di tabungan masih cukup untuk beli kambing, jika dipaksakan tentunya.
Namun pada suatu siang, Pepi menerima BBM dari seorang teman, dan langsung merubah pikiran Pepi untuk 100% berniat membeli kambing qurban. Saat itu juga. Sebelumnya, juga sudah disentil oleh seorang ustad pada sebuah pengajian. “Tahun lalu nggak qurban kambing. Tahun ini nggak qurban juga? Kemana aja lho selama setahun ini? Dikemanain aja rejeki lho selama setahun kemarin?
#JLEB
#sampai tembus punggung belakang
WOOII… PENONTOOOONN…….
*nyaut : WOOOIIII…….
*Musik : DANGGLUNG…..
Anda termasuk yang masih merasa ragu untuk berqurban karena uang pas – pasan?
Baca BBM yang menusuk ini :
Cerita Penjual Hewan Qurban (oleh: Bobby Herwibowo)
Setelah melayani pembeli, Saya melihat seorang ibu sedang memperhatikan dagangan kami.
Dilihat dari penampilannya sepertinya dia tidak akan beli. Namun Saya coba hampiri dan menawarkan. ‚” Silahkan bu..” “Kalau yang itu berapa bang?‚ Ibu itu menunjuk kambing yang paling agak kecil.
“Kalau yang itu harganya Rp 600ribu bu”, jawab Pepi. “Harga pasnya berapa?” “500ribu deh. Kalau mau silahkan..” “Uang Saya Cuma ada 450ribu, boleh gak?” Waduh..Saya bingung, karena itu harga modal kami, akhirnya Saya berembug. ”Bismillah ambilah Bu,“ kata Saya.
Saya pun mengantar kambing ibu. Ketika sampai di rumah ibu tersebut, Saya terkejut..! “Astaghfirullaah.. Allahu Akbar..!” Terasa mengigil seluruh badan Saya ketika melihat keadaan rumah ibu tersebut.
Ibu itu hanya tinggal bertiga dengan ibu dan satu orang anaknya di rumah gubuk berlantai tanah. Saya tidak melihat tempat tidur/kasur, yang ada hanya dipan kayu beralas tikar lusuh. Diatas dipan, sedang tertidur seorang nenek tua kurus. ”Mak.. bangun mak, nih liat Sumi bawa apa…” Perempuan tua itu terbangun. “Mak, Sumi udah beliin kambing buat emak qurban, ntar kita bawa ke Masjid ya mak…”
Orang tua itu kaget namun terlihat sorot bahagia di matanya. Sambil mengelus-elus kambing, orang tua itu berucap, “Alhamdulillah… akhirnya kesampaian juga emak berqurban…” “Nih bang duitnya, maaf ya kalau Saya nawarnya kemurahan, Saya hanya kuli cuci, Saya sengaja kumpulkan uang untuk beli kambing yang mau Saya niatkan buat qurban ibu saya…”
Duh GUSTI… Ampuni dosa hamba… Hamba malu berhadapan dengan hambaMU yg satu ini. HambaMU yang Miskin Harta tapi dia kaya Iman. Seperti bergetar bumi ini setelah mendengar kalimat dari ibu ini. “Bang nih ongkos bajajnya.!” panggil si Ibu. “Sudah bu, biar ongkos bajaj Saya yang bayar.”
Saya buru buru pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah swt Semoga cerita ini bermanfaat..
———–
Hati Pepi bergetar setelah membaca. Ada rasa bersalah didalam dirinya. Air mata pun menitik pelan. Rasa sesal yang selalu hadir di saat-saat kebimbangan seperti ini. Tanpa pikir panjang lagi, Pepi pun segera bergegas berlari ke ATM dan menghampiri pedagang kambing di dekat rumahnya.
Kita yang punya uang pas–pasan, malu banget ya kalau baca cerita tadi?
Lebih malu lagi kalau habis baca ini tidak segera membeli kambing.
Lebih malu lagi kalau habis baca ini cuma mengambil tisu dan mewek saja.
BERGERAAAAKKK…..!!!!
AMBIL UANGMUUU…..!!!!!
BELI KAMBING….!!!!!
SERAHKAN KE MASJID TERDEKAT…..
Bismillah…..
Semoga Allah akan mengganti dengan yang lebih baik…..
Sekian.
EMBEEEKKK… EMBEEKKKK…..
*Artinya : Semoga cerita ini bermanfaat.
Salam #REAL-EMBEK eh #REALMASJID
@tonytrax