You Win Some, You Lose Some

Share this

Saat saya di Garuda Lounge Pontianak hendak terbang ke Jakarta, anak kedua saya, Ahmad S. An Nabhani (Asa) berkirim pesan, “Pak, saya kirim email mohon dibaca.” Segera saya buka email tersebut. Saat membaca isinya tak terasa butiran air mata membasahi pipi. Campur aduk antara kagum, bangga, cinta, khawatir dan rindu. Berikut email kiriman anak saya, semoga menginspirasi Anda

“You win some, you lose some”, sebuah kalimat yang selalu terngiang-ngiang di telinga saya terutama di tahun 2014 ini. Banyak keputusan besar yang harus saya ambil di tahun ini, di mana saya baru menginjak umur 20 tahun.

Tiga bulan sudah saya berada di Indonesia, negara yang saya rindukan dua tahun belakangan ini. Sebagian orang bertanya-tanya, kenapa saya memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan tidak melanjutkan kuliah di Jerman. Sebagiannya lagi menganggap saya tidak bersyukur dan produk gagal. Tapi ada sebagian orang yang menganggap setiap orang punya jalannya masing-masing dan mungkin ini yang terbaik untuk saya. Mereka adalah sahabat-sahabat terbaik saya.

Saya akan mulai dari pertanyaan, “Kenapa saya memutuskan untuk pulang ke Indonesia?” Saya adalah anak laki-laki tertua di keluarga saya, baik di keluarga kecil ataupun keluarga besar saya. Karena itu saya sadar bahwa ada tanggung jawab besar yang menunggu untuk segera saya pikul.

Bapak saya selalu berkata, “Setelah bapak meninggal, kamulah orang yg berkewajiban menggantikan posisi bapak, bukan mama, ibu ataupun kakakmu Dhira. Kamu bertanggung jawab menafkahi dan menjaga keluarga ini dan jangan pernah kamu bersikap seolah-olah itu bukan tanggung jawabmu”. Itulah kalimat yang beliau katakan kepada saya. Kata-kata yang membuat saya harus berfikir keras agar bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga saya.

Baca Juga  Sikap Mental di Era Global

Sekitar awal bulan Februari sebuah pertanyaan besar akhirnya keluar dari bapak saya. Kira-kira begini pertanyaannya, “Mas, berapa waktu yang kamu butuhkan untuk lulus dari kuliah di Jerman? Seandainya kamu sekarang melanjutkan kuliah sampai lulus, apakah itu nantinya menunjang karir kamu? Kalau memang waktu yang dibutuhkan sepadan dengan karir kamu nantinya, silahkan lanjutkan. Kalau ternyata tidak sebanding, lebih baik kamu pulang ke Indonesia. Tolong fikirkan matang-matang, ya. Bapak kasih kamu waktu satu minggu untuk menganalisa mana yang terbaik untuk kamu.”

Satu Minggu? Ya, satu minggu saya tidak bisa tidur. Seakan akan otak saya tidak pernah capek untuk berfikir dan menganalisa. Semua peluang dan hambatan saya tulis secara rinci di selembar kertas. Sampai tiba saatnya saya menghitung dan memutuskan bahwa yang terbaik untuk saya adalah pulang ke Indonesia. Dan, di sini saya merasa akan kehilangan sesuatu.

Terus, “Apa yang akan saya lakukan di Indonesia?” Saya pulang bukan tanpa rencana. Sebuah rencana besar sudah saya siapkan pada saat saya pulang ke Indonesia. Saya akan memulai bisnis saya sebagai developer property. Salah satu impian saya sejak lama bahkan sebelum saya memutuskan untuk terbang ke Jerman.

Bagaimana saya bisa menjadi Developer Property padahal ilmu-ilmu dasarnya saya tidak menguasai bahkan tahu saja tidak? Kuncinya cuma “belajar dan membangun relasi”. Itulah yang segera saya lakukan begitu tiba di Indonesia. Saya belajar bagaimana menjadi seorang developer dan membangun jaringan dimana mana. Saya ikut beberapa mentoring, saya mencari guru-guru properti yang sudah teruji, membaca buku-buku properti dan ikut nimbrung di beberapa komunitas pengusaha.

Sekarang saya sudah membuat perusahaan properti milik saya sendiri. Sebuah kendaraan yang saya harap mengantarkan saya untuk menjadi seorang Developer Property Syari’ah kelas dunia. Kenapa ada kata “syari’ah” di belakang? Karena saya membuat transaksinya syari’ah. Tanpa ada riba dan tanpa akad bermasalah.

Baca Juga  Sandi Uno - Kang Yoto

Di setiap hunian yang saya buat akan ada pesantren tahfidz di dalamnya. Pesantren tahfidz yang santrinya hanya butuh waktu delapan bulan untuk menghafal Al-Qur’an. Setiap project yang saya lakukan juga mengandalkan kerja sama dengan pemilik lahan. Saya berharap bisnis ini memberi keuntungan berlipat bagi pemilik lahan. Bukan hanya keuntungan berupa uang tetapi juga, keberkahan, kenikmatan, kepuasan dan pahala berlipat bagi mereka. Dan di sini saya merasakan, bahwa saya telah memenangkan sesuatu.

Terkadang kita tidak sadar bahwa ada tanggung jawab besar yang menanti kita. Sering kali kita berfikir bahwa hanya ada satu jalan untuk meraih kesuksesan. Dan, kadang kita terlalu egois dan tidak punya waktu untuk memikirkan orang lain. Hidup adalah pilihan dan disetiap pilihan yang kita ambil pasti ada hal baik di belakangnya. “You win some, you lose some.” Right? 🙂

Itulah email anak saya. Di pesawat Garuda Pontianak-Jakarta, saya kembali membaca tulisan anak saya ini. Setelah itu saya pejamkan mata, menengadahkan tangan dan berdoa, “Ya Allah, keputusan besar telah diambil anakku. Jadikan ia hamba-Mu yang memiliki derajat tinggi namun tetap rendah hati. Jadikan ia kekasih-Mu yang juga dikasihi orang beriman yang baik akhlaknya, banyak kebaikannya dan menyebar manfaatnya.”

“Ya Allah, jaga anakku, lindungi anakku. Jadikan setiap orang yang bekerjasama dengannya kelak menjadi saksi bahwa putra hamba adalah orang yang amanah, punya integritas, bisa dipercaya dan menjadi jalan kebaikan bagi mereka. Duhai yang menggenggam dan mengatur semesta, kabulkan doa hamba, kabulkanlah, kabulkanlah ya Rabb…

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

40 comments On You Win Some, You Lose Some

  • nurul khotimah

    Aamiin ya Rabbana… :’) terharu ,,, smg di hr jumat yg mulia ini Allah mngbulkan keinginan yg jg mulia ini… Allahumma sholi ala sydina Muhammad wa ala ali sydina Muhammad

  • diniSumaryanti

    Aamiin.. sambil berurai air mata kebawa feeling

  • Saya yakin Keputusan yang luar biasa hebat ini pastilah terlahir dari sebuah istikharah sehingga tidak ada penyesalan karena hanya bersandar / tawakal kepada-Nya. Anak laki-laki saya yang kelas X juga sering saya ingatkan perannya kalau ayahnya nanti telah meninggal. dan itu membuatnya lebih semangat dalam meraih impiannya. terima kasih kek, atas sharingnya.

  • Mira Marselina

    Aamiin ya Rabb

  • subhanallah, semoga sukses ya ananda Ahmad sebagai developer property syariah!

  • masya Allah… tak terasa ikut ‘mbrebes mili’ ketika membaca tulisan ini Pak … matur nuwun atas petikan hikmah di jumat pagi yang semoga penuh berkat .. sukses untuk mas Asa…

  • aswrwb. Suatu kebanggan memiliki seorang anak yang sudah memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarga dan menyayangi keluarga. hidup memang penuh dengan memilih, sampai-sampai mau makan saja kita harus memilih. Selama pilihan itu bertujuan mulia, insya Allah ada keridhaan-Nya. Salut buat anak kakek dan juga berkah dan rahmat Allah bagi orang tua yang telah mendidiknya. Btw email saya ke kakek melalui jamil.kubik@yahoo.com blm kakek jawab? ditunggu jawabannya kek.

  • Nurul Rahmawati

    Kek Jamiiiilll… Mbrebes mili baca ini, ya Allah jadikan keluarga dan anak keturunan kami menjadi manusia yang bermanfaat, sebaik-baik manusia, aamiiiin…
    bukanbocahbiasa.wordpress.com

  • indra fakhruddin

    Subhanallah, buah apel jatuh tidak jauh dari pohonnya

    Salam inspirasi perubahan !

  • Luar biasa.. !!
    Masih muda tapi luar biasa. Salut buat mas Asa, lebih salut lagi kepada orang tuanya.
    Super mom, super dad, super kids.. super family.. Benar-benar panutan bagi semua.

  • Belajar sesuatu lagi dari Kek Jamil hari ini, terima kasih.

  • Semoga Allah mengijabahi doa kek Jamil unt usaha Mas Asa…
    Aamiin Aamiin Yaa RObbal Alamin..

  • kek…jumat ini agak beda dari jumat biasanya.hehehe. terimakasih kek… banyak hikmah, terutama untuk saya pribadi…
    Niat baik selalu ada kemudahan..

    • Heheheh, ada yg jauh lebih penting dan saya juga lagi kehabisan bahan guyonan 🙂

  • Tata Zenal Muttaqien

    Subhanallah….sungguh cita2 yg begitu mulia. Semoga cita-cita mulia tsb menjadi kenyataan, mudah2an Allah SWT memudahkan jalannya Pak. Amiiin ya robbal ‘alamiin…

  • Tata Zenal Muttaqien

    Kebetulan saya dan saudara saya punya sebidang tanah. mudah2an nanti kita bisa bekerja sama dg putra dan Pak Jamil sendiri…

    • Amin YRA. Dengan senang hati pak Tata. Ini no HP anak saya 0812-9636-1431 semoga bisa kerjasama yg saling menguntungkan

      • Tata Zenal Muttaqien

        Amiiin…Inshaa Allah Pak Jamil. Syukron atas informasinya…
        Saya juga sangat terkesan dan terinspirasi membaca tulisan2 Pak Jamil di Blog ini dan di FB. Mudah2an dg tulisan2 Bpk menjadi amal yg terus mengalir pahalanya kpd Bpk dan manfaatnya dirasakan semua org….amiiin YRA….

  • rini anggraeni

    Subhanalloh …..

  • melati triksiana

    Takjub,kehabisan kata dan terharu berlinang air mata..smga Allah Swt selalu merahmati dan memberkahi setiap Niat dan usaha yg luar biasa dr anaknya ya pak 🙂

  • Amiin ya Alloh amin. Ikut mendoakan.

  • kakek, Asa semasa dengan saya, ayo Asa, nanti kita ketemu sebgai owner. dan ngobrol bareng seputar dunia bisnis. hehe. semangat!!! @andibadren

  • pak Jamil, coba kontak ke pak Zainul TDA Depok, satu KMB dengan saya di pak Teguh Hydro. dari progress 2 tahun report KMB saya rekomendasi u/ di jadikan salah satu mentor.

  • Gak nyadar air matanya netes setelah membaca email dari anaknya kakek..
    Semoga keberkahan selalu menyertai seluruh keluarganya

  • Subhanalloh semangat

  • subahanalloh, om jamil kami ingin melihatb tulisan2 mas asa yang lain. apa ada blog beliau?

  • andy sukma lubis

    Sekian waktu tak berkomentar di web favorit…hanya untaian doa yang dipanjatkan untuk sang jagoan dari guru tercinta. Semoga impian Asa akan menjadikannya kian dekat kepada Allah…meraih cinta-Nya dan usaha Asa diliputi banyak keberkahan…aminn

  • Kapan Kek ke Pontianaknya ?. Moga Asa sukses menjadi Developer Syariah.

  • Langsung kirim doa untuk mas asa…semoga Allah wujudkan segera impiannya….terima kasih atas setiap tulisan dan pelajarannya kek

  • semoga dilancarkan jalan cita cita ananda ASA kedepannya, amin

  • MasyaAllah :'(
    Smg Mas Asa senantiasa dilindungi Allah.

  • Terimakasih pak…
    Setelah membaca ini, kondisinya mirip2 dengan saya..
    Dan cita cita putra bapak dengan mendirikan rumah tahfidz, sama seperti cita cita saya…

    Semoga dapat terealisasi semua cita cita bapak, putra dan keluarga..
    Amienn
    Sukses mulia dunia akhirat

  • aamiin…
    saya sampae bingung mau komen apa,,, terharu…
    semoga keluarga yang kaya lagi baik di Dunia ini dikarunikan anak yang berbakti kepada Ortunya, sehingga mereka ikut langkah kebaikan orang tuanya dan berbagi manfaat kepada orang banyak. Dan keluarga miskin namun baik ALLAH berikan kekuatan kepada mereka agar mereka juga bisa berbagi manfaat sebagaimana orang kaya yang baik…
    dan semoga anak2 dari keluarga yang tidak baik (kaya atau miskin), diberikan petunjuk oleh Allah agar mereka tidak terjerumus seperti orang tua mereka,,, aaamiiin…

  • Akhi kita sama, ane developer syariah di pekanbaru, riau, yg lagi berjalan perumahan di dumai.umur ane jga 20 tahun, ane dibawah mentoring pak ansarul dpsi, insyaAllah ane walimahan abis lebaran, dan ane baru dapet lahan baru di pekanbaru pas ditengah kota

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
6 + 2 = ?
Reload

Site Footer