Profesor Pergi Umroh

Share this

Bulan Ramadan selain menunaikan ibadah puasa tidak sedikit umat Islam yang pergi umroh. Banyak yang paham dan yakin bahwa umroh di bulan Ramadan pahalanya sama dengan ibadah haji. Tidak mengherankan jika setiap Ramadan banyak yang itikaf di Masjidil Haram Mekkah, terutama pada 10 hari terakhir puasa.

Alkisah, profesor kita dari Bogor hendak menikmati puasa Ramadan sambil umroh di Tanah Suci. Dari kota hujan menuju bandara mereka, 3 orang profesor kita tersebut, berangkat menggunakan bus Damri. Di hari yang telah ditentukan ketiganya bertemu di pool bus Damri Baranangsiang, Bogor.

Setelah duduk di dalam bus dan siap-siap hendak berangkat, tiba-tiba salah seorang dari profesor itu ingin buang hajat. Maka, ia pun pergi ke toilet yang tersedia di pool. Tidak dinyana, saat profesor itu keluar dari toilet, bus Damri yang tadi ia naiki sudah berangkat menuju bandara. Karena kesal sang profesor marah kepada petugas Damri. Saat dia marah-marah, seorang mahasiswa sang profesor yang juga hendak pergi ke bandara menghampirinya.

Mahasiswa ini berusaha menenangkan guru besarnya dengan berkata, “Tenang profesor, bukankah menurut teori peluang yang bapak ajarkan tidak semua yang kita inginkan bisa terwujud? Bus Damri sudah pergi, dua profesor teman bapak sudah berangkat, bapak bisa ikut bus berikutnya.”

Dengan nada suara yang sudah mulai menurun profesor itu menjawab, “Iya saya tahu, tetapi yang mau pergi umroh itu saya. Dua  profesor itu hanya mengantar saya. Lantas, buat apa mereka ke bandara dan saya ditinggal di tempat ini?”

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Baca Juga  Untuk Hebat Tidak Harus Melakukan Hal-hal Besar

15 comments On Profesor Pergi Umroh

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
10 - 3 = ?
Reload

Site Footer