Setiap orang yang menjadi pimpinan biasanya mendapat jatah mobil dinas. Ada yang hanya bisa digunakan saat jam kantor, ada juga yang bisa digunakan untuk kepentingan pribadi. Tergantung kebijakan perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Saran saya, jika tidak diizinkan membawa pulang mobil dinas untuk kepentingan pribadi maka jangan dibawa pulang karena itu mengurangi keberkahan hidup. Cerita berikut bisa menjadi inspirasi.
Al kisah, seorang mahasiswa bertanya kepada ibunya “mama, bener ya bapak naik pangkat?” Dengan mata berbinar sang ibu menjawab “iya nak, alhamdulillah.” Dengan perasaan gembira sang anak berucap “wah berarti bapak naik pangkat ya mama, bapak punya mobil dinas. Mama, bilangin ke papa dong, mobilnya besok Sabtu dan Minggu saya pinjam, buat jalan-jalan sama teman-teman.”
Ibu yang ingin membahagiakan anaknya menjawab “nanti malam mama sampaikan, pasti bapakmu ngasih pinjam ke kamu.
Keesokan harinya….
Di hari Jumat sore, Sang anak yang baru pulang dari kampus langsung bertanya kepada ibunya “mama, mobil di depan rumah itu punya siapa?” Ibunya menjawab “lho katanya kamu mau pinjam mobil dinas ayahmu, ternyata benar dugaan ibu, bapak mengizinkan kamu meminjam mobil dinas punya ayahmu.”
Sang anak menegaskan “maksudku yang mobil sedot tinja itu lho mama, bukan mobil dinas.” Ibunya menjelaskan “lha mobil sedot tinja itu memang mobil dinas bapakmu, sono pakai jalan-jalan bersama temanmu.”
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
3 comments On Mobil Pimpinan
Wkwkwkwkkkk
asli ngakak…suwun kek jamil.
Pengalamannya sama? He3x