Menaklukan Kesombongan

Share this

Orang sombong sulit menerima pelajaran, namun tetap harus diberi pelajaran. Orang sombong biasanya menerima pelajaran setelah ketemu batunya. Bahkan terkadang orang sombong harus diberi pelajaran dengan “kesombongan” yang lebih besar.

Kisah berikut saya dapatkan dari bapak Abdul Latif, salah satu alumni Akademi Trainer. Bapak Abdul Latif ini, selain sebagai pembicara, juga menekuni bisnis pengobatan alternatif.

Dikisahkan, seorang pemuda kampung yang lugu datang ke kota. Ia memasuki toilet yang ceboknya tidak menggunakan air tetapi hanya ada tisu. Karena ia tak tahu cara menggunakannya, setelah buang hajat, pemuda itu tidak cebok.

Kemudian, karena merasa sangat lapar, ia masuk ke sebuah restoran. Dari sekian banyak lauk pauk yang ada disitu hanya ayam bakar yang sesuai dengan seleranya. Itupun tinggal satu-satunya.

Begitu dia memesan ayam bakar tiba-tiba seorang pemuda yang memang terkenal sombong di kota berteriak, “Jangan ambil ayam bakar, itu jatah saya!”

Kontan saja pemuda kampung terkejut. “Kan saya pesan duluan,” kata dia.

Pemuda kota yang sombong itu menggertak, “Awas, saya akan melakukan apa yang kau lakukan terhadap ayam itu. Bila kau ambil sayapnya, maka saya akan patahkan tanganmu. Bila kau ambil pahanya maka akan saya patahkan kakimu.”

Pemuda kampung itu sempat bertanya, “Bagaimana kalau saya ambil dadanya?” Pemuda kota yang sombong dan angkuh itu bersuara lantang, “Kalau itu kau lakukan maka akan aku robek-robek dadamu! Ingat, apapun yang kau lakukan terhadap ayam itu maka aku akan memperlakukan yang sama kepadamu.”

Namun pemuda kampung itu tetap mengambil ayam bakar yang ada. Suasana menjadi hening, orang yang berada di restoran mulai ketakutan. Pemuda kampung yang lugu itu meletakkan ayam bakarnya di atas piring. Tidak lama kemudian, ia menjilat-jilat dubur ayam bakar itu sembari menurunkan celana panjang yang dipakainya.

Baca Juga  Dengarkan Suara Pelanggan

Nah, kira-kira apa yang terjadi kemudian? Hehehehe….

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

33 comments On Menaklukan Kesombongan

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 + 5 = ?
Reload

Site Footer