Sumber: Anonim
Saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maaf”, reaksi spontan saya. Ia juga berkata: “Maafkan saya juga.” Orang itu & saya berlaku sangat sopan.
Namun cerita lainnya terjadi di rumah. Pada hari itu juga, saat saya memasak untuk makan malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik, hampir saja membuatnya jatuh. “Minggir!” Bentak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur.
Saat saya berbaring di tempat tidur, terbayang kembali saat-saat kejadian tadi dlm pikiran saya.”Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan itu kamu gunakan, tetapi dengan anakmu yang engkau kasihi, kau perlakukan dengan sewenang-wenang.
Engkau lihat lantai dapur, dan menemukan kuntum-kuntum bunga yang berserakan. Bunga-bunga tersebut telah dipetik oleh anakmu; merah, kuning & biru. Anakmu berdiri tanpa suara untuk memberikan kejutan bagimu, tetapi kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah”
Sekarang, air mata saya menetes. Saya pergi ke kamar anakku dan berlutut disamping tempat tidurnya, “Apakah bunga-bunga itu engkau petik untukku, anakku?”
Ia tersenyum, “Aku ambil bunga-bunga itu krn mereka cantik spt Ibu. Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna biru.”
“Anakku, Ibu sangat menyesal karena telah berlaku kasar padamu.”
Si kecilku menjawab, “Oh ibu, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu”.
“Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar-benar suka bunga-bunga ini, terutama yang biru.”
Kemudian kupeluk anakku. Kuciumi pipi & keningnya. Air mataku tak bisa kubendung …
Saudaraku, jika kita berandai mati besok, kantor di mana kita bekerja, akan mudah mencari pengganti kita dlm hitungan hari. Tapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama hidup mereka, karena tidak ada penggantinya.
Demikian pentingnya dalam kehidupan KELUARGA. Maka, sayangilah selalu keluargamu..
3 comments On Embun Pagi Keluarga
keren
Inspiratif
saya cuma berani kasi 3 huruf untuk artikel ini : top