Adu Nyali Bos dan Karyawan

Share this

Beberapa hari ini marak demo buruh menuntut hak dimana-mana. Ada yang tuntutannya logis ada yang berlebihan. Sebenarnya menuntut hak sah-sah saja, tetapi bila berlebihan itu merugikan dirinya dan banyak orang. Perusahaan bisa bangkrut dan membuat banyak orang akhirnya menganggur.

Kepada para pemilik perusahaan, gajilah karyawan dengan layak dan jadikan mereka aset yang terus dikembangkan. Buruh atau karyawan bukan sapi perahan. Mereka tidak hanya perlu gaji tetapi juga perhatian dan pengembangan diri agar terus tumbuh dan berkembang.

Kepada para buruh atau karyawan, perbaiklah prestasi Anda dan gaya hidup Anda. Kurangilah pengeluaran yang tiada manfaat bagi Anda. Misalnya, cobalah Anda hitung, apabila Anda membeli rokok satu bungkus setiap hari, dalam satu bulan Anda menambah pengeluaran lebih dari 300 ribu rupiah. Selain boros, itu tidak menyehatkan.

Buruh dan pimpinan perusahaan harus saling kerjasama bukan saling memaki.

Dikisahkan seorang karyawan yang sedang ikut demo di depan kantor penat dan kehausan. Ia masuk ke ruangannya dan menelepon office boy, “Tolong buatkan kopi untuk saya.”

Dari balik telepon terdengar suara berteriak, “Kurang ajar kamu, tahu gak siapa saya? Saya ini direktur, masak saya kamu perintah membuat kopi. Besok kamu saya pecat!”

Mendengar teriakan itu, sang karyawan membalas dengan teriakan yang lebih keras, “Kamu yang kurang ajar, berani-beraninya kamu membentak saya. Tahu gak siapa saya?” Dengan suara yang agak menurun, dari balik telepon sang direktur menjawab, “Maaf, saya tidak tahu siapa Anda.”

Karyawan itupun menutup telepon sambil berucap, “Alhamdulillah, dia tidak tahu saya. Selamat, selamat, saya besok tidak dipecat.”

Dia lalu buru-buru keluar ruangan melanjutkan demo lagi.

Baca Juga  Temukan Alasan

41 comments On Adu Nyali Bos dan Karyawan

Leave a Reply to Jamil Azzaini Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer