Dalam buku Hardwiring Happiness yang ditulis Rick Hanson (2013) ada istilah menarik yaitu The Negative Bias: Pengalaman buruk menempel lebih kuat dibandingkan pengalaman baik. Pengalaman buruk ibarat “velcro” (menempel sangat kuat) sementara pengalaman baik ibarat “teflon” licin, mudah mengalir.
Inilah yang menjadi landasan mengapa banyak orang mudah menderita, gelisah, curiga, khawatir dan mengalami perasaan negatif lainnya. Kabar baiknya, otak kita bersifat plastis (neuro plasticity) sehingga bisa diubah, dibentuk dan diperkuat. Pengalaman buruk bisa digantikan dengan pengalaman baik dan kita bisa melatih otak kita untuk lebih banyak mengingat yang baik. Sehingga kebahagiaan akan selalu menyelimuti kita.
Cara yang paling mudah adalah setiap punya pengalaman baik maka pengalaman tersebut dilipatgandakan kemudian dimasukkan ke dalam pikiran dan hati kita. Bayangkan kenikmatannya, rasakan, dan syukuri pengalaman tersebut. Sebelum tidur, pastikan kita mengingat kembali pengalaman tersebut, sambil berucap, alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas nikmat yang sudah Engkau limpahkan kepadaku.
Bagaimana bila hari itu kita menemui pengalaman buruk. Segera cari hikmahnya dan perbanyaklah mengingat hikmah yang kita dapatkan dari kejadian itu. Cara lainnya, segera lakukan hal-hal yang baik yang menyenangkan hati kita. Perbanyak mengingat hal-hal yang baik tersebut hingga kita terlelap tidur.
Otak yang terbiasa dilatih untuk memperbanyak mengingat hal-hal yang positif akan membuat hidup semakin bahagia dan produktif. Sementara otak yang tidak dilatih akan cenderung mengingat hal-hal yang negatif karena memang begitulah kerja otak.
Lakukan senam otak setiap hari bila Anda memilih hidup lebih membahagiakan dan banyak menghasilkan prestasi. Cobalah mulai saat ini juga.
Salam SuksesMulia
Bogor, 15 Februari 2021
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia
