Petak Umpet

Share this

Sore itu, usai roadshow “Makelar Rezeki” di Malang Jawa Timur dan Cilegon Banten, saya mampir pulang ke rumah. Sebelum berangkat menuju acara di Balaikota Bogor pada malamnya, saya sempatkan bermain petak umpet dengan anak bungsu saya Izul (10 tahun).

Saat giliran saya ngumpet ternyata Izul tidak mencari saya. Ia malah pergi bermain dengan teman-temannya. Merasa tidak dicari oleh Izul saya pun keluar dari persembunyian. Giliran saya yang kemudian mencari-cari Izul.

Begitu ketemu Izul langsung langsung saya peluk. Saya tanya dia, “Kok Izul tidak mencari bapak?”

“Bapak juga kadang-kadang kalau pergi gak pamit sama Izul.” Jawaban Izul benar-benar menampar hati saya.

Jangan pernah menyepelekan perkara kecil. Hal-hal kecil yang kita lakukan direkam baik oleh anak kita. Contoh dan suri tauladan, walau kecil dan sederhana, itu penting bagi mereka. Sebelum pergi meninggalkan rumah cium dan berpamitanlah dengan anak-anak kita. Saat pulang dan mereka sudah tidur tetap ciumlah mereka.

Bermain petak umpet menjelang magrib kemarin telah memberikan pelajaran kepada saya. Ternyata saya kadang masih melupakan anak saya saat pergi meninggalkan rumah. Menjadi orang tua yang bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi anak-anak terbukti perlu waktu dan harus terus menerus belajar.

Kapan terakhir main petak umpet dengan anak Anda? Kalau sudah lama tidak bermain petak umpet dengan mereka cobalah lakukan, siapa tahu Anda dapat pelajaran kecil tetapi berharga untuk perjalanan hidup Anda.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Baca Juga  Berdayakan Orang Lain, Itulah Pemimpin

18 comments On Petak Umpet

Leave a Reply to Nando Pindha Pamungkas Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer