Dikisahkan, ada sebuah keluarga yang beranggotakan tiga orang. Sang ayah berkarir di perusahaan ternama dengan jabatan yang sangat mapan. Sang Ibu adalah dosen dan ahli persamaan gender di salah satu perguruan tinggi di kota mereka tinggal. Anak satu-satunya, kuliah di semester 3 di kampus sang ibu.
Suatu hari, sang anak bertanya kepada ayahnya, “Pak, bolehkah saya menikah dalam waktu dekat ini?” Sang ayah terkejut dan menjawab, “Anakku, kamu belum bekerja, kuliah belum selesai kok sudah mau nikah. Tapi terserah kamu, sana minta izin saja sama ibu kamu. Kalau ibu setuju, bapak setuju. Walau dugaan bapak pasti ibumu tidak setuju.”
Mendengar penjelasan itu, sang anak pergi menuju dapur menemui ibunya, “Mama, bolehkah aku menikah dalam waktu dekat ini?” Sang ibu kaget bukan kepalang dan langsung berteriak keras, “Apa katamu? Kuliah saja belum selesai, kerja juga belum, kok mau nikah. Mikir kamu, mikir! Otakmu itu di dengkul, ya?”
Dengan perasaan kecewa yang sangat dalam sang anak meninggalkan ibunya di dapur yang terus ngomel-ngomel tiada henti. Anak itu, kembali ke ruangan ayahnya. Begitu melihat anaknya datang, lelaki separuh baya itu bertanya, “Bagaimana, ibumu setuju?” Si anak satu-satunya itu menggelengkan kepala.
Maka sang ayah kemudian berkata kepada anaknya, “Sudah kuduga ibumu tidak setuju. Jangankan kamu yang belum selesai kuliahnya dan juga belum punya pekerjaan, bapak yang pekerjaannya sudah mapan dan lulus S-2 saja tidak diizinkan oleh ibumu saat bapak bilang mau nikah. Ibumu marah-marah sepanjang hari. Yo wis sabar, bapak juga sabar, kok.” Hehehehe…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
4 comments On Nekad Mau Menikah
Waduuhhh ini namanya “Bapak minta Nikah”… 🙂 🙂
Hehehehehehe
Weeh….awas ya….para bapak….hehe
Semakin diancam semakin berani 🙂