Malas

Share this

Kita perlu mendefinisikan malas. Menurut saya, melakukan lebih sedikit aktivitas yang tidak penting agar bisa fokus pada hal-hal penting itu tidak termasuk malas.

Jadi, apa itu malas? Malas adalah orang yang bekerja di bidang yang tidak disukai tanpa pernah sungguh-sungguh berusaha untuk melakukan pekerjaan yang dicintai. Dia pergi berkerja tetapi hatinya tersiksa. Dia melakukan pekerjaannya dengan terpaksa.

Mengapa orang ini saya sebut malas? Karena, dia tidak mau menemukan dan melakukan dengan sungguh-sungguh apa yang bisa membuat hidupnya bahagia. Dia malas mencari tahu apa kelebihan dirinya. Dia malas melakukan sesuatu yang bisa membuat hidupnya nikmat. Dia lebih senang hidupnya dikendalikan oleh lingkungannya. Mereka itulah sesungguhnya pemalas sejati.

Saat di kantor orang semacam ini tampak sibuk tetapi hasilnya minimalis. Ia mungkin menelpon banyak calon pembeli tetapi tidak sesuai dengan target market. Ia tampak sibuk berjalan hilir mudik meminta dan mencari dokumen yang tidak terlalu penting bagi pekerjaannya. Kerjanya ngos-ngosan tetapi hasilnya pas-pasan. Itulah pemalas…

“Tega benar mas, saya sudah bekerja keras koq masih disebut pemalas!”  Ya, sebab malas bukan hanya masalah pekerjaan. Anda enggan dan tidak punya waktu menemani anak belajar itu juga pemalas. Anda tak punya waktu beribadah malam hari karena terlalu lelah itu juga pemalas. Anda tidak punya waktu berkunjung ke rumah saudara saat ia sakit itu juga pemalas.

Jadi orang yang sedikit bekerja belum tentu ia orang malas. Boleh jadi karena dia menyadari bahwa yang ia lakukan haruslah hal-hal yang penting dan membuatnya enjoy.

Dalam era sekarang, yang diperlukan bukanlah banyaknya waktu yang kita habiskan saat bekerja. Tetapi seberapa besar yang bisa Anda hasilkan dari waktu yang sudah Anda curahkan.

Baca Juga  Berlibur Sambil Menjalankan Hobi

Fokuslah pada produktivitas daripada sekadar menyibukkan diri. Jangan malas menemukan apa kekuatan Anda. Jangan malas mencari pekerjaan yang sesuai passion Anda. Jangan malas berinteraksi dengan orang-orang produktif dan satu visi dengan Anda, terutama orang-orang yang Anda cintai. Jangan malas meninggalkan pekerjaan yang tidak penting buat Anda.

Hidup bukan hanya urusan pekerjaan tetapi juga ada urusan sosial, kemasyarakatan spiritual dan lainnya. Janganlah kita menghabiskan banyak waktu untuk satu urusan tetapi malas untuk urusan yang lain.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

31 comments On Malas

Leave a Reply to fitriani Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer