Pekan ini, yang punya anak atau keponakan yang masih sekolah tentu tahu bahwa mereka sedang ujian akhir semester. Saya termasuk orang yang malas menemani anak-anak belajar atau mengajari mereka pelajaran sekolah. Untuk urusan ini, saya serahkan kepada istri saya. Sementara tugas saya menghibur dan menyemangati mereka. Hehehehe. Enak, tho?
Kepada anak saya yang SMA kelas 10, Izan, saya ajak dia ngobrol empat mata, dari hati ke hati sebagai seorang lelaki. Selain itu saya bermain tebak-tebakan angka dengan dia. Saya kalah telak dengan anak saya yang belum lama ini juara harapan II tingkat propinsi Jawa Timur untuk pembuatan film berdurasi pendek –ia kalah dengan anak-anak dari SMK yang memang sekolahnya di jurusan yang belajar membuat film.
Dengan anak saya Hana, SMP kelas 8, saya minta ia bercerita serunya mengerjakan soal-soal ujian. Beberapa pelajaran ia yakin dapat 100. Caranya agar ia semangat mengerjakan ulangan sangat unik. Ia meminta hadiah kepada beberapa orang apabila nilainya 100. Untuk pelajaran matematika, ia meminta hadiah kepada mama-nya. Untuk pelajaran bahasa Inggris, ia meminta hadiah kepada saya.
Untuk pelajaran yang lain, ia meminta hadiah kepada kakak-kakak dan adiknya. Bahkan ia tak lupa menghubungi kakak pertamanya di Jerman untuk meminta hadiah apabila pelajaran bahasa Indonesianya dapat nilai 100. Yang lebih seru lagi, ia juga meminta kepada driver saya apabila pelajaran bahasa Arabnya mendapat nilai sempurna. Seru dan menghibur melihat cara anak saya “menodong” hadiah.
Sementara itu, untuk menghibur anak saya yang bungsu, Izul, kami lebih senang bermain layang-layang di lapangan terbuka. Berkumpul dengan Izul dan teman-temannya bermain layang-layang benar-benar menjadi hiburan sekaligus olah raga yang menyegarkan. Walau saya tak berhasil menerbangkannya, tetapi rasa bahagia itu masuk ke dalam jiwa.
Ya, anak-anak adalah hiburan hidup yang sangat interaktif. Saya menemukan banyak pelajaran hidup yang tak terduga dari mereka. Spontanitas, ketulusan, keluguan, kebahagian, kreativitas, keceriaan, dan kecerdasan melebur menjadi satu hiburan interaktif yang sulit kita temukan dalam bentuk hiburan manapun.
Maka jika Anda lelah, jenuh, loyo dan kehabisan energi, undanglah hiburan hidup yang ada di sekeliling Anda. Manfaatnya bukan hanya untuk Anda tetapi juga untuk yang menghibur Anda. Selamat mencoba.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
7 comments On Hiburan Hidup
Yah si Aki mah,ngakunya anak kampung masak gabisa nerbangin layangan sih Ki,kalah atuh sama Izul… Ki tau ga tips untuk ngalahin Izul dalam hal layangan? Aki harus lebih item dari Izul,baru deh Aki bs menang,hehehe…
hehe | kek Jamil kenak tuh… 😀
Hehehehe. Orang kampung takut item itu ibarat pocong takut kuburan 🙂
pengen….hiburan untuk menambah semangat dan biar move ON….
salam buat keluarga Kek…
Ayo praktekkan 🙂
Semua anaknya ndak punya Blog Pak?
Tidak semua punya mas