Pacaran Setelah Menikah

Share this

Sesuatu yang berlimpah dan rutin kita terima akhirnya akan menjadi sesuatu yang biasa. Orang yang hidup di daerah tropis akan menganggap biasa sinar matahari karena hampir setiap saat ia bisa merasakannya. Sangat jarang orang yang mensyukuri adanya sinar matahari, karena sinar itu rutin diterima dalam jumlah yang berlimpah.

Begitu pula kehidupan berumah tangga, karena terbiasa memperoleh perhatian dan cinta yang berlimpah, keharmonisan dan kedamaian di rumah terasa menjadi biasa, bahkan bisa cenderung hambar, tidak terasa. Untuk itu, kita perlu menumbuhkan kemesraan setelah menikah alias pacaran setelah menikah. Beberapa pengalaman saya berikut bisa Anda coba.

Pertama, ciptakan our time spesial. Berdua bercengkerama di rumah adalah hal yang biasa, perlu moment spesial lainnya agar kemesraan semakin terasa. Milikilah waktu berdua, ya hanya berdua tanpa ada ganguan berarti. Saat itu, dunia seolah hanya miliki Anda berdua. Setiap orang memiliki moment yang berbeda.

Bagi saya seorang trainer, momentnya justeru terkadang mengajak istri ikut serta dalam lawatan saya memberikan seminar atau training ke berbagai tempat baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Jalan-jalan ke tempat yang baru, menginspirasi, menarik, menghadirkan pengalaman yang berkesan dan sulit terlupakan. Bisa juga bertamu ke tempat-tempat yang mengasah jiwa (panti asuhan, orang berilmu, orang bijak) dan sejenisnya.

Kedua, membutakan diri terhadap kekurangan pasangan. Saat orang benar-benar jatuh cinta, konon katanya “matanya” buta terhadap berbagai kekurangan sang kekasih, begitu pula seyognyanya sikap kita terhadap pasangan hidup kita. Saya pernah mencoba mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kekurangan pasangan hidup saya. Anda tahu apa yang terjadi? Hati gelisah, mudah marah, merasa salah pilih, setiap hal negatif yang terjadi saya selalu menyalahkan istri saya.

Baca Juga  Ajukan Pertanyaan

Alhamdulillah, hal itu tidak berlangsung lama, apalagi setelah guru kehidupan saya berkata: “Jamil, kamu tahu orang yang paling hina? Orang yang paling hina adalah orang yang menganggap orang-orang di sekitarnya hina dan merasa dirinya sempurna. Dia bisa melihat banyak kekurangan dan kesalahan orang lain tetapi buta terhadap kekurangan diri.” Tidak ada manusia yang sempurna, fokuskan kepada kelebihan yang dimiliki pasangan hidup dan butakan terhadap kelemahan dan kekurangannya. Bukankah, dia masih mau bersama kita, karena dia juga “buta” terhadap aib-aib kita?

Ketiga, tinggalkan yang dibenci pasangan dan kerjakan yang dicintai pasangan.. Apabila hal-hal yang dibenci dan dicintai pasangan bukanlah hal yang bertentangan dengan agama, tuntutan pekerjaan dan tanggungjawab serta etika yang berlaku maka tinggalkan yang ia benci, kerjakan yang ia cintai. Namun bila pasangan kita berlaku sebaliknya, membenci yang dicintai agama, tuntutan pekerjaan dan tanggungjawab serta mencintai yang dilarang agama, bertentangan dengan peraturan kerja, dan etika, tugas kita meluruskan pandangannya.

Keempat, berilah hadiah kejutan bagi pasangan hidup Anda. Dari obrolan dan cengkerama kita, tentu kita tahu apa yang diinginkan pasangan hidup kita. Sekali-kali beri hadiah kejutan yang tidak diduga oleh pasangan kita, berikan secara istimewa. Apa bentuknya? Setiap orang punya pengalaman, harapan, dan imajinasi yang berbeda maka bentuknya pun bisa berbeda-beda. Cari sendiri ya, khan itu tentang pasangan Anda bukan pasangan saya, hehehe.

Berpacaranlah setelah menikah, percayalah itu membantu kelancaran bisnis dan karir Anda. Saya termasuk orang yang percaya bahwa kualitas hubungan kita dengan pasangan menentukan kebahagian, ketentraman hati dan juga keberlangsungan bisnis dan karir kita yang semakin bersinar. Selamat berpacaran dengan pasangan hidup Anda yang sah secara agama dan peraturan negara.

Baca Juga  Bad Leaders

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

4 comments On Pacaran Setelah Menikah

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer