Saya pernah diundang oleh Program Magister Bisnis (MB) Pascasarjana IPB untuk mendiskusikan kurikulum yang pas untuk mahasiswa MB di IPB. Salah satu hal yang saya sampaikan ketika itu adalah pentingnya studi kasus yang dibahas di bangku kuliah dipilih yang up to date dan dekat dengan kejadian bisnis di negeri ini.
Dengan demikian, mahasiswa punya kerangka dan paradigma ilmiah yang dekat dengan dunia nyata. Diskusi seru itu akhirnya membuahkan hasil kurikulum MB IPB yang sangat flexible dan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Sayangnya, banyak sekali rujukan ilmiah di berbagai perguruan tinggi yang digunakan sudah lama dan tidak bisa mengimbangi perubahan dunia yang begitu cepat. Ilmu kuliah tidak bisa diterapkan dalam kehidupan.
Dikisahkan, seorang bapak yang sangat sayang dengan anaknya melakukan liburan ke sebuah desa. Sang bapak mengajak anaknya untuk menikmati keindahan alam dan menjauh dari hiruk pikuk perkotaan. Sang anak yang kuliah di program studi astronomi di perguruan tinggi ternama ini pun mengikuti ajakan sang ayah.
Mereka sepakat untuk membangun tenda, menikmati alam terbuka. Saat malam tiba, mereka tidur berdua di dalam tenda itu. Pada sepertiga malam mereka berdua terbangun. Mereka sangat terpesona dengan keindahan alam di desa itu.
Untuk menguji ilmu sang anak, sambil tiduran di alam terbuka sang ayah bertanya, “Anakku, apa yang kamu pahami bila kamu melihat berjuta-juta bintang di langit?” Sang anak menarik nafas panjang, kemudian menjelaskan, “Menurut ilmu astronomi, itu adalah makrokosmos yang menandakan bahwa ada begitu banyak galaksi dan planet di semesta ini.”
Sang ayah tersenyum dan kemudian berkata, “Kamu terlalu ilmiah anakku, kita bisa melihat begitu banyak bintang di langit saat ini, itu berarti tenda kita dicuri orang anakku.”
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
14 comments On Kuliah dan Dunia Nyata
Subhanalloh,,pules banget iya tidurnya,sampai tendanya ada yang ambil tidak berasa…hehe
He3x kecapekan kuliah….
ha..ha..betul banget ..nasehatnya..berarti kita lebih fokus apa yang di depan kita yng lebih dekat setelah itu baru yang jauh…yang utama yang lebih DEKAT.ha..ha…”salut buat kakek …((kasihan banget untung gak di curi celananya…wkwkkw “…..))salam sukses mulia…..
He3x saru….
Masya allah jarak antar keduanya jauh bingit
jum’at pagi yg bikin cengar cengir….apalagi Kalau sudah diawali dg kalimat ” DiKisahkan……” bikin penasaran ending nya
He3x jangan buka rahasia….
Hehehe… Mahasiswa nya terlalu ngejar IPK, sampai lupa aset
Ini pengusaha yg dipikirkan aset…
Pada suatu hari-nya ketinggalan pak?
.
.
Oops 😀
Hahahaha….tahu aza
Hahahhaaa
hahahhahaha, bapaaak… 😀
Hehehe.. Tapi kalau saya jadi sang anak, saya juga akan menjawab hal yang sama lo Pak Jami..