Ada orang yang merasa nyaman dan cari aman saat ada masalah. Sayangnya, ia melakukannya dengan cara menyalahkan orang lain dan mencari banyak alasan. Begitu ia mendapat banyak dukungan bahwa ia tidak ikut kontribusi berbuat salah dan alasannya benar, ia merasa happy. Padahal boleh jadi faktanya, masalah itu muncul karena ia tidak optimal dalam mengerjakan tugasnya.
Waspadalah, apabila Anda sering menyalahkan orang lain dan ahli dalam membuat alasan. Dua kebiasaan ini boleh jadi membuat Anda nyaman dan selamat dari kecaman serta terhindar dari teguran. Namun, apabila ini sudah menjadi kebiasaan ternyata dampaknya sangat merugikan.
Berbagai riset dan kajian ternyata melaporkan bahwa, orang yang terbiasa menyalahkan orang lain dan pintar membuat alasan ternyata akan mengalami tiga kerugian. Apa itu?
Pertama, tingkat stres kerja yang tinggi. Kedua, kinerja kerjanya rendah. Ketiga, kepuasaan kerjanya juga rendah.
Tingkat stres kerja yang tinggi karena ia tertekan dengan lingkungan kerjanya. Teman-teman kerja yang sering disalahkan akan menjauh dan menjaga jarak dengannya. Dukungan dari tim dan rekan kerjanya minim. Sesuatu yang ringan karena bisa dikerjakan bersama, harus ia lakukan dengan bekerja lebih keras dan menguras energi. Tingkat stres terus meninggi.
Orang yang sibuk menyalahkan orang lain dan mahir membuat alasan akan sibuk fokus pada kekurangan dan kelemahan pekerjaan orang lain. Ia sering lupa dengan pekerjaan utamanya sehingga banyak pekerjaan yang tidak tuntas. Hasil pekerjaannya bukanlah hasil terbaik. Kerja asal kerja, seolah pekerjaan utamanya adalah menyalahkan orang lain dan mencari alasan.
Karena hasil kerjanya jarang hasil kerja terbaik maka kepuasan kerja orang-orang ini sangatlah rendah. Menuntaskan pekerjaan baginya adalah beban. Dia tidak mensyukuri pekerjaannya. Yang sering terlontar dari orang ini dalah keluhan sembari mencari “kambing hitam” yang bisa disalahkan.
Segera tinggalkan kebiasaan menyalahkan orang lain dan berlatih mencari alasan. Jadilah pribadi yang bertanggungjawab. Setiap ketidakberesan atau masalah di tempat kerja Anda pastilah ada kontribusi Anda walau mungkin kecil dan tak terlihat mata.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
11 comments On Kerugian Menyalahkan dan Beralasan
Orang sukses mencari solusi.. orang gagal mencari mencari alasan… peluk gurunda
Apa kabar mas? Peluk balik….
Semoga tdk termasuk di dalamnya, do the best ya Kek
Siip, mari terus berusaha memberikan yg terbaik
Syukron ilmunya kek… *peluk*
Peluk dari jauh…
Godaan menyalahkan lingkungan dan orang lain memang selalu muncul, terlebih saat kita yang menjadi pemegang keputusan, namun berbuat kesalahan terkait keputusam itu.
Artikel yang menyegarkan, Kakek.
Semoga hidup kek Jamil sekeluarga senantiasa berkah dan SuksesMulia =)
Terima ksih, doakan saya ya
“Menyadari Kesalahan Yang Pernah Di Perbuat Serta Berusaha Memperbaiki Kesalahan Tersebut, Kemudian Terus Berbuat Kebaikan Merupakan Hal Yang Harus Di Lakukan”., Haratur Nuhun Pak’ Jamil Azzaini, Tulisan Yang Menyemangati Saya Untuk Terus Belajar Untuk Tidak Melakukan Kesalahan., Ma’afkan Lahir Bathin Segala Kesalahan Yang Pernah Saya Lakukan.. Semoga Kehidupan Pak’Janil Azzaini Menjadi Barokah Buat Banyak Orang.
Mencari alasan sukses…
Bukan alasan gagal…
Mantabbbe’