Feedback Dari Cebong dan Kampret

Share this

Salah satu cara meningkatkan kualitas diri adalah kita terbuka dengan feedback. Bill Gates pernah mengingatkan “kita memerlukan orang lain untuk memberikan feedback agar hidup kita maju dan berkembang.” Orang yang mudah “baper” saat diberi feedback kemungkinan besar sulit tumbuh dan berkembang.

Namun faktanya mengapa ada orang yang sering mendapat feedback tetapi kemampuannya tidak meningkat dan kehidupannya juga tidak bertumbuh? Ternyata, feedback itu ada aturan mainnya.

Aturan main utama feedback adalah mintalah feedback 360 derajat (bawah, samping, atas). Apabila Anda seorang pebisnis, mintalah feedback dari pelanggan Anda, dari sesama pebisnis dan juga dari para pelaku bisnis yang sudah lebih banyak punya pengalaman. Apabila Anda seorang karyawan, mintalah feedback dari orang yang Anda layani, teman satu profesi dan para senior di perusahaan tempat Anda bekerja.

Apabila Anda seorang trainer, mintalah feedback dari peserta training, sesama trainer, dan para trainer expert yang sudah memiliki ribuan jam terbang. Apabila feedback hanya dari peserta, Anda bisa ge-er dan merasa hebat, karena boleh jadi peserta training belum banyak ikut training sehingga belum ada pembanding. Saat Anda tampil “sedikit” lebih baik dibandingkan guru atau dosen yang mengajar mereka saat pendidikan dulu, Anda akan mendapatkan nilai yang bagus dari peserta training.

Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari. Anda perlu mendapatkan feedback dari orang yang sejalan dengan Anda atau berseberangan dengan Anda. Kalau dalam “perdebatan” di social media, ada kelompok cebong ada pula kelompok kampret. Mereka mendukung dua kandidat presiden yang berbeda.

Apabila ada suatu kejadian, cobalah lihat dari sudut pandang cebong dan juga sudut pandang kampret. Apabila Anda punya ide dan gagasan cobalah minta feeback dari para cebong dan juga para kampret. Kebiasaan melakukan ini, akan membuat kita semakin bijak dan tidak mudah menghakimi pihak lain. Ide dan gagasan yang keluar dari Anda menjadi bisa lebih orisinil dan tidak terbawa emosi atau amarah yang berlebihan.

Baca Juga  Rahasia Bahagia Meski Pandemi Melanda

So, mintalah feedback dari cebong dan juga kampret, jangan lupa feedback yang sudah Anda terima, Anda olah dengan obyektif sesuai keyakinan dan pemahaman Anda. Meski cebong dan kampret memberi manfaat untuk memberikan feedback, dari lubuk hati yang paling dalam saya sebenarnya berharap istilah ini tidak ada.

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer