Efek Kepemimpinan itu Bisa Dirasakan

Share this

(Belajar Dari Dirut ASDP, Ira Puspadewi)

Sejak tahun 1987 (31 tahun) saya adalah pelanggan Pelabuhan Merak-Bakauheni dan sebaliknya Bakauheni-Merak. Pulang ke Lampung untuk menengok, meminta doa, dan meminta restu kepada orang tua sekaligus melepas rindu kepada orang tua dan saudara-saudara saya. Selama ini, acara “seremonial” pulang kampung itu sangat menyenangkan kecuali harus naik kapal laut di Merak dan Bakauheni.

Namun, pulang kampung saat lebaran 1439/2018 kali ini ternyata berbeda. Memang terjadi antrian, tetapi rapi, tertib dan suasana pelabuhan yang bersih dan nyaman. Layanan yang saya terima pun berbeda. Ketika giliran naik kapal di Merak, saya berkata kepada petugas “mas saya bersama anak-anak saya, pakai 2 mobil. Bisakah mobil kami tidak berpisah karena kapal tampak sudah hampir penuh.”

Di luar dugaan saya, petugas menjawab dengan ramah “siap pak, kalau begitu bapak maju dulu dari antrian ini, tunggu di depan dan mobil anak bapak ikut di belakangnya.” Dan ternyata, kami bisa menjadi dua mobil terakhir yang masuk ke dalam kapal yang siap berangkat ke Bakauheni. Anak saya berkomentar “asyik pelayanannya ya pak.”

Saat pulang dari Lampung, kami pun ikut antri kurang dari satu jam untuk memasuki kapal. Kapal berangkat tepat waktu, kamar mandi bersih dan kapal tiba ditujuan juga tepat waktu. Selama kami menggunakan jasa penyeberangan tersebut, inilah layanan terbaik yang pernah kami alami dan kami rasakan. Saya berguman “Pasti ini pengaruh dari pimpinannya”. Saya pun penasaran dan akhirnya googling “Dirut ASDP”.

Dari googling itulah saya menemukan nama Ira Puspadewi. Wanita asal Malang ini ternyata sebelumnya menjabat sebagai Dirut Sarinah dan PT Pos Indonesia. Saat googling itu saya berkata dalam hati “wuih, wanita menjadi penguasa pelabuhan. Padahal orang pelabuhan itu dikonotasikan keras dan kasar”.

Baca Juga  Sikap Yang Perlu Dijauhi Apabila Anda Ingin Menjadi Pemimpin

Karena kagum, saya pun mencari tahu nomor telepon ibu Ira Puspadewi. Alhamdulillah saya berhasil tersambung dan kemudian saling sapa melalui whatsApp dan tersambung melalui telepon. Dari obrolan itu, saya bisa menangkap langkah-langkah yang ia lakukan sehingga membuat pelabuhan menjadi lebih manusiawi, nyaman, dan perjalanan lebih enak untuk dinikmati. Ada tiga pelajaran yang bisa kita petik dari wanita tegar ini.

Pelajaran pertama, openness. Sebagai wanita yang pernah ikut mengembangkan perusahaan tekstil asal Amerika Serikat, GAP Inc selama hampir 20 tahun, Ia terbiasa terbuka. Dan budaya keterbukaan ini, ia bawa ke ASDP, termasuk terbuka mengakui kesalahan dan kekurangan. Keterbukaan ini membuat suasana kerja menjadi lebih nyaman, jauh dari prasangka dan saling curiga.

Pelajaran kedua, fixing the fundamentals. Menanamkan hal yang mendasar bahwa bekerja melayani orang itu adalah berkah. Membuat orang yang dilayani bahagia itu adalah kenikmatan dalam hidup. Melayani adalah pekerjaan terpuji yang bisa menyehatkan hati.

Pelajaran ketiga, collaboration. Untuk bisa bekerjasama dengan baik, diperlukan kesetaraan dan penghargaan atas kontribusi semua pihak. Semua orang penting dalam perusahaan, tetapi tidak boleh ada yang merasa paling penting, termasuk CEO dan para pemimpinnya.

Untuk memastikan semua proses layanan dan bisnis berjalan dengan baik, ibu Ira ini rela tidur di pelabuhan dengan restu dari suami tentunya. Sentuhan tangan dan hatinya dalam memimpin ASDP sudah bisa dirasakan oleh banyak orang. Setidaknya oleh keluarga saya, saudara saya, dan tetangga saya yang menggunakan jasa penyeberangan saat mudik tahun ini. Ya, dampak kepemimpinan itu bisa dirasakan bukan hanya oleh karyawannya tetapi juga oleh para pelanggannya.

Selamat ibu Ira Puspadewi, Anda menambah daftar wanita hebat di negeri ini.

Baca Juga  Tak Layak Dihina

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer

4 comments On Efek Kepemimpinan itu Bisa Dirasakan

Leave a Reply to Jamil Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer