Kemarin, usai memberikan seminar untuk para calon pemimpin muda di Jamsostek, saya dan istri langsung meluncur ke bandara. Menunggu tiga jam di bandara itu banyak hikmahnya. Ada orang yang dulu dikenal dan sangat dekat dengan istri saya, ternyata seolah enggan disapa dan tak mau diajak bicara, menyedihkan.
Tak lama dari kejadian itu saya berjumpa dengan Pak Dahlan Iskan, Menteri Negera BUMN, yang sering menjadi pusat perhatian. Saat saya menyapa dan menjabat tangannya ternyata dia masih ingat saya. Padahal kami baru dua kali jumpa, sat sama-sama menjadi pembicara di suatu seminar. Sadar bahwa saya bukanlah tokoh nasional tetapi diingat oleh seorang menteri itu ternyata membahagiakan.
Selanjutnya, saat saya sedang menikmati penganan ongol-ongol, makanan kecil yang disiapkan Garuda Lounge, dua direksi sebuah BUMN menghampiri saya dan mengajak berdiskusi. Diskusi semakin “panas” dan menarik saat membahas kelicikan perusahaan-perusahaan asing mengeruk kekayaan alam negeri kita tanpa mau membayar deviden dan pajak.
Ketika diskusi sedang seru berdiskusi dengan dua direksi tadi, tiba-tiba ada suara memanggil, “Jamil!” Begitu saya tengok ternyata pak Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan. Sudah bertahun-tahun kami tidak berjumpa, namun ternyata beliau masih mengingat saya. Sungguh menyenangkan…
Diingat kemudian disebut nama oleh orang lain itu ternyata membahagiakan. Logikanya, Allah [yang sebenarnya tak berharap pujian dan apapun dari manusia] juga pasti sangat bahagia apabila kita sering mengingat dan menyebut namanya. Jadi, jangan pernah kita mengaku mencintai-Nya bila kita jarang mengingat apalagi menyebut nama-Nya.
Mengingat dan menyebut nama-Nya bukan hanya saat ibadah ritual tetapi di dalam semua aspek kehidupan. Dia senang saat kita mengingat dan menyebut keagungan-Nya. Sang Maha Pemberi juga happy saat kita banyak memuji. Sang Pencipta juga bahagia saat kita banyak meminta. Begitu banyak nikmat dan karunia yang telah Dia berikan kepada kita, sungguh tak tahu diri bila kita jarang mengingat dan menyebut nama-Nya…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
20 comments On Diingat dan Disebut
ceritanya selalu diiringi pesan yang dalem, top abis Kek, inspirasi terus orang-orang Indonesia…. agar menjadi raja di negerinya…
Sukses Dunia Akherat buat kakek.. Aamiin
Salam SYM #Medan 🙂
bikin semangat Pak…. selalu ingat dimanapun, kapanku, dan bagaimanpun keadaannya…..
pak Jamil ini orang hebat, kenalannya orang2 terkenal. Naik pesawatnya garuda pula. Sbg seorg public figure yg ditiru & dirujuk banyak org, menurut saya kisah ini agak sulit kami tiru. Bgmn caranya saya bisa di kenal org2 hebat, bgmn caranya saya bisa dpt garuda lounge, bagi masyarakat awam spt saya, cerita ini spt godaan duniawi saja, yt pengin hebat, pengin kenalannya org2 ngetop, pengin kemana-mana vip, ah, bagi saya itu hanyalah pemanis dunia. Btw, saya setuju hikmah di paragraf terahir. Alloh tujuanku, ridho Alloh adlh segalanya. 🙂
Betul pak, tugas kita melakukan yang terbaik, memberi inspirasi yang terbaik kepada orang-orang yang kita kenal dan kita juga harus berusaha naik kelas
Kek Jamil sudah berhasil memantaskan diri untuk diingat dan disebut .. bahkan oleh orang2 terkenal sekalipun !
buat pak Nurwakhid, yuk memantaskan diri supaya bisa mendapatkan kemuliaan dunia + akhirat .. perlu belajar dan bergaul dengan orang2 yang positif selalu .. semangaattss .. Salam SuksesMulia !
Luar Biasa Mbah Jamil!!!
Tiada hari tanpa motivasi dari mbah Jamil.
Semoga Allah membalas segala kebaikan Bapak dan menganugerahkan ni’mat sehat dan istiqomah. Aamiin.
Salam sukses mulia, bahagia dan merasa dihargai kita dipanggil oleh orang yang lama dan orang yang penting.
Terima kasih sharing dan pengalamannya. Sungguh cerita yang menggugah hati, kadang kita dalam kesombongan…kadang mengingat dan menyebut keagunganNya, kita lupakan…terima kasih sudah mengingatkan pak.. @bosskerencom
saya juga merasa bahagia jika pak Jamil masih mengingat saya, biarpun kita cuma pernah ketemu sekali… he he he..
Masih ingat dan sangat ingat, apalagi kita ketemunya di tanah suci mas, hehehehe.
Mengingat dan Menyebut Allah juga sangat menenangkan hati yg galau…
galau??? gak la yau..
hehehe…D)
Yuk terus mengingat Allah di sepanjang sajadah panjang kita.
saya juga pernah jumpa dengan pak jamil di medan waktu acara di Desa Desa Resto… ahlamdulillah pak jamil juga masih mgenal saya… walaupun pertemuan pertama kali kami di twitter… makasi pak jamil krn masih kenal dengan saya 🙂
@salamsgroup kek… tapi sekarang akun itu sudah tidak aktif lagi…
mungkin sahabat Istrik Pak jamil yg enggan disapa itu lagi perlu perhatian.
Masih ingat dg saya Pak?
hehe…
😀
Fadzkuruuni adzkurkum wasykurulii walaa takfurun..
Motivator sekaligus ustadz
salam t’adzim Pak
Kek Jamil masih ingat aku gak kek..??? Aku muridmu yg lucu itu lho kek hehehe…kalo ketemu kek Jamil selalu dipeluk, bahagianya…seperti dipeluk oleh orang tua sendiri…semoga ketika kita dipanggil atau disapa oleh orang yg tidak terkenal atau org yg biasa2 saja, perlakuan kita tetap sama, sesuai pelajaran yg bisa dipetik dari Firman Allah di QS Abasa…Salam Sukses Mulia pak guru
bismilah….perkenalan pertama melalui istri tercinta dikenalkan melalui buku proposal mas jamil…semoga ,emjadi ladang ilmu dan berkah buat saya keluarga….amin
semoga yang saya baca bisa didapat keberkahan..
@ammararr