Berhentilah Menyalahkan Orang Lain

Banyak pertanyaan yang diajukan kepada saya yang nadanya seirima.  Saya kutipkan beberapa diantaranya “pak, saya ingin sukses tetapi pasangan saya tidak mendukung, bagaimana agar pasangan saya sadar pak? Saya ingin move on pak, tetapi lingkungan saya susah diajak move on bareng, bagaimana tuch pak? Saya ingin memberikan yang terbaik untuk perusahaan tetapi pimpinan saya tidak mendukung, bagaimana agar pimpinan saya sadar pak?

Apakah Anda punya pertanyaan senada? Apabila jawabanya, YA. Segeralah bertaubat dan introspeksi diri. Mungkin sebagaian Anda ada yang berkata, lho, apa yang salah dengan pertanyaan tersebut di atas? Kesalahan utamanya adalah karena para penannya, semuanya menyalahkan orang lain. Mereka tidak sukses, tidak move on, tidak memberikan yang terbaik bukan karena dirinya tetapi karena orang lain.

Sejatinya, kita lah yang bertanggungjawab atas hidup kita, bukan orang lain. Kebiasaan menyalahkan orang lain merupakan indikasi awal bahwa orang tersebut kurang bertanggungjawab sehingga sangat wajar bila belum sukses, susah move on dan belum mampu memberikan yang terbaik.

Chen, Jui_Chen, Silverthorne, Colin dalam Leadership & Organization Development Journal menyampaikan bahwa orang yang sering menyalahkan orang lain akan mengalami stress yang tinggi, kinerja di bawah rata-rata dan kepuasan kerja yang sangat rendah.

Maka saya selalu menyampaikan kepada orang yang bertanya kepada saya “Prinsip nomor satu, jangan terbiasa menyalahkan orang lain.” Apabila kita masih kalah pengaruh dari orang lain, itu isyarat bahwa kita perlu meningkatkan ilmu dan keahlian (expertise). Bersegaralah belajar lagi, mencoba hal baru atau meningkatkan expertise yang sudah dimiliki agar benar-benar menjadi ahli.

Kebiasaan menyalahkan orang lain akan membuat kita berhenti belajar, berhenti berbenah dan enggan memperbaiki diri. Taubat woi…

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia