Banyak belum tentu menguntungkan. Banyak ilmu bisa jadi sombong dan membuat enggan belajar. Memiliki banyak kekayaan alam boleh jadi membuat lalai dan menyerahkan pengelolaannya kepada negara lain. Jumlah pengikutnya boleh jadi banyak tetapi ibarat buih, lemah dan tak punya kekuatan.
Oleh karena itu tak boleh tertipu karena banyaknya jumlah. Sedikit tetapi berkualitas jauh lebih baik dibandingkan banyak tetapi tak berdaya. Mari kita terus belajar dan memperbaiki diri agar kita tak termasuk yang banyak tapi lemah dan tak berdaya.
Dikisahkan seorang jomblo yang sudah ngebet untuk menikah berkonsultasi dengan konsultan pernikahan. Ia membuka percakapan dengan mengatakan, “Pak, alhamdulilah persiapan nikah saya sudah hampir rampung. Gedung sudah oke, katering juga sudah oke, penghulu dan saksi sudah siap. Menurut saya, persiapannya sudah 95 persen.”
Sang konsultan senang mendengar kabar itu dan kemudian ia berkata, “Oke, saya doakan semua lancar, dan semoga kekurangan 5 persen bisa segera teratasi. Boleh tahu, kira-kira yang 5 persen itu apa saja?”
Sang jomblo langsung menjawab, “Yang 5 persen itu adalah nyari pasangan yang mau dengan saya, pak.”
Hehehehe…. 95 persen ternyata tak ada artinya kalau ternyata belum laku.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
4 comments On Banyak Tapi Tak Kuat
gurih kek 😀
Hahahaha aya2 wae
😀 bisa jadi karena kurang ganteng… btw, boleh kasi masukan gk, font di websitenya terlalu kecil bisa ndak di perbesar, agar lebih nyaman membacanya,,,
hihihihi…..
5% yg menentukan.