Setelah dua pekan saya libur dari aktivitas pekerjaan kantor, hari ini saya harus mengawalinya dengan rapat dan halal bihalal di kantor. Malas, enggan dan tak bergairah sempat menyergap usai pulang dari masjid subuh tadi. Saya ingin terus menikmati bercengkerama dengan keluarga dan bersantai di rumah. Tetapi ini hidup, tak boleh hanya mengikuti keinginan pribadi.
Kejadian pagi ini mengingatkan saya kepada hukum yang pernah saya pelajari saat sekolah dulu. Hukum kelembaman atau inersia yang dipopulerkan Newton. Inti hukum ini adalah setiap benda akan mempertahankan keadaan geraknya kecuali jika ia diganggu oleh lingkungan. Dalam kasus saya, sudah lama libur dan ingin tetap merasakannya.
Maka saya harus menciptakan “gangguan dari luar” agar semangat untuk berangkat ke kantor. Akhirnya, saya gelar sajadah, duduk bertafakur. Saya membayangkan tentang visi hidup saya. Saya pun hadirkan suasana hati saat visi hidup itu tercapai. Saya membayangkan senyum dan dukungan orang-orang yang saya cintai. Energi semangat dan gairah mulai muncul. Kelembaman mulai terganggu.
Saya kemudian melihat dan merasakan hal positif bila saya hadir ke kantor. Bertemu dengan teman sejawat, bertemu dengan orang-orang yang selama ini berjibaku memajukan perusahaan, melihat tingkah polah mereka, merasakan kelucuan dan canda mereka. Sekaligus saya berkesempatan meminta maaf kepada mereka. Kelembaman sudah nol. Saya sudah punya energi untuk berangkat.
Untuk lebih bersemangat pergi ke kantor saya akhirnya mencoba hal baru. Apa itu? Saya meminta driver saya mengantar ke stasiun kereta api. Saya melakukan aktivitas baru yang sudah lama saya tinggalkan, berangkat kerja dengan kereta api. Dan kini saya sudah punya energi yang membuncah untuk meninggalkan kelembaman yang lama.
Hati-hati dan waspadalah bila ada kelembaman yang terus Anda pertahankan. Segera tingkatkan bila kelembaman itu sesuatu yang positif. Segera ubah atau tinggalkan apabila kelembaman itu sesuatu yang tidak produktif. Biasakan dengan variasi dan aktifitas baru yang itu bisa meningkatkan kualitas hidup kita.
Itu cerita bagaimana saya mengubah hukum kelembaman saya. Bagaimana dengan cerita Anda?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
12 comments On Turunkan Kelembaman Anda
Alhamdulillah, naik kereta jam berapa Kang??
Ikan Hiu saya adalah pejuang syariah, bekerja bukan hanya untuk kehidupan sendiri, tapi memajukan ekonomi syariah, produk syariah, semoga jadi bekal saya di akhirat. Aamiin.
Ini jam 08.30 sudah sampai di Tanjung Barat
trims ilmunya gurunda…
“…Sesungguhnya Alloh takkan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka merubahnya…” QS Ar Ra’du:11
Peluk…
Perumpamaan yang cerdas pak 🙂
Doakan semakin cerdas ya…
Patut di coba.. Syukron kek
Sami2….
Saya setuju, kalau punya “tujuan /Goal ” pasti semangat …ya ya saya suka..saya suka.:)
Praktekkan….
Keren Pak Jamil. Kemarin, setelah libur lebaran saya juga mengalami hal serupa. Solusinya adalah memikirkan hal positif yang bisa dilakukan di tempat kerja.
Btw, Pak Jamil setiap hari nulis, tapi tulisannya berkualitas semua. Bagi tipsnya dong Pak, biar bisa konsisten nulis dan hasilnya bagus. 😀
Kadang-kadang mentok juga lho mas, tetapi berusaha keras mencari ide baru