Dalam memotivasi orang, ternyata ada dua tipe manusia. Ada yang termotivasi saat diberi iming-iming kenikmatan, dalam bahasa agama diberi janji masuk surga. Namun ada juga yang termotivasi saat ditakuti dengan ancaman. Dalam beragama, mereka menjalankan perintah agama dan meninggalkan larangannya karena takut pada siksa neraka.
Dalam mendidik anak pun terkadang kita perlu memberi hadiah dan memberikan sanksi dengan proporsi yang tepat. Diantara 5 anak saya, ada yang tidak termotivasi saat saya beri iming-iming hadiah bila bisa berprestasi. Namun bila diberi sanksi atau ancaman bila tak berprestasi, ia justru langsung bersemangat dan bergairah mengejar prestasi itu.
Sebagai orang tua harus cerdas dalam memilih sanksi yang diberikan agar tidak merugikan masa depan anak kita. Tentunya hal ini berbeda dengan pelaku kejahatan. Sudah sepantasnya, pelaku kejahatan diberi hukuman berat yang membuat mereka jera dan kapok.
Para koruptor, misalnya, seharusnya bukan hanya dipenjara tetapi dimiskinkan agar menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Selain itu juga menimbulkan rasa takut kepada calon pelaku. Dengan cara ini seharusnya angka korupsi di negeri kita bisa ditekan.
Sekarang mari kita simak kisah berikut. Ada seorang terdakwa kasus pemerkosaan sedang mendengar keputusan vonis dari hakim. Sang hakim dengan bahasa yang lantang berkata, “Melihat bukti-bukti yang cukup kuat, keterangan para saksi yang akurat, dan melihat kondisi korban yang begitu tersiksa, dengan ini majelis hakim memutuskan….”
Mendengar kata-kata hakim itu sang pelaku pemerkosa menarik nafas panjang. Detak jantungnya semakin cepat, pikiran dan perasaannya gelisah tiada arah.
Sang hakim melanjutkan kata-katanya, “Terdakwa terbukti bersalah dan diganjar dengan hukuman 15 tahun penjara. Selanjutnya, barang bukti utama yang digunakan untuk memperkosa akan disita negara untuk segera dimusnahkan.”
Usai mendengar keputusan hakim itu sang pemerkosa pingsan. Tangannya memegang kuat-kuat bagian tubuh yang digunakan untuk memperkosa yang sebentar lagi akan disita dan dimusnahkan.
Salam SuksesMulia!
14 comments On Hukuman Harus Menakutkan
Wkkkk… Ngeri banget hukumannya… dijamin pada kapok !!
Wkwkwk… gak bakal bisa mem-perkosa lagi dia kek 🙂
Baca cerita kakek memang bisa bikin senyum senyum sendiri 😀
Potong, sesuai dengan hukum islam ^^..
Pak Jamil, ada pertanyaan yang muncul dibenak saya terkait dengan cita-cita Bapak menginspirasi 5 juta orang. Bagaimana cara Bapak mengetahui jumlah orang yang telah Bapak inspirasi?
Terima kasih sebelumnya ^^
angka pemerkosaan dapat ditekan sekecil-kecilnya kalo gitu,jadi segerrr baca inspirasi pagi ini
Wahai para hakim, bacalah maklumat ini…supaya para pemerkosa bisa jera dan berpikir 1 juta kali jika ingin melakukan perbuatan tersebut…
Wahai para lelaki, termasuk diriku juga, tundukkanlah pandangannya, sebelum pandangan itu hanya akan memberatkan keburukan kita di hari akhir…
Wahai para wanita, tutuplah aurat sahabat semua, agar langkahnya ke luar rumah tidak diikuti oleh setan…
Keputusan mbak Thoyib tak bisa diganggu gugat, hehehehe
Hahaha… Kl hukumannya seperti itu, dunia aman.
hahahahah, baca ini ngakak…
lupa ketawanya keras, tapi efeknya bikin jera….
kek, ingat sudah tua… xixixixiii
wah jadi ketawa sebelum tidur om he3, makasihh atas pencerahannya. setuju koruptor harus dimiskinkan, semoga didengarkan aspirasi ini oleh para pembuat kebijakan…
Kasihan istrinya kek, 🙂
hehehe….setimpal & spy jd pelajaran bagi yg lain juga 🙂
Trimakasih kek inspirasinya
Untuk yg mencuri tdk usah dipenjara kek, cukup potong tangannya saja, dijamin indonesia bebas korupsi yg katanya “kejahatan luar biasa”. Hukumannya pun harus luaar biasa donk, kadang ga habis pikir, banyak org-org (yg katanya) pintar ngomong panjang lebar tuk berantas korupsi, tapi ga menyurutkan angka korupsi #eh, maaf kek Jamil, jadi curhat di sini 🙂