Revolusi Mental

Share this

Saya termasuk orang yang tidak terlalu mengikuti berita gosip. Namun, ketika mendengar berita bahwa pembunuh Tata Chubby pernah mengenyam pendidikan di IPB, saya akhirnya googling berita tersebut. Ternyata hasilnya mengerikan.

Prio Santoso, lelaki yang baru berusia 24 tahun, membunuh janda beranak satu ini hanya karena sang wanita berucap, “Badanmu bau.” Yang lebih memprihatikan, Prio membunuh setelah berhubungan badan dengan korban. Ternyata Tata Chubby alias Deudeuh ini adalah wanita panggilan yang menggunakan akun twitter untuk alat promosinya.

Dari berita ini akhirnya saya juga mengetahui bahwa ternyata kegiatan sex bebas alias pelacuran kini sudah berani terang-terangan promosi lewat akun media sosial. Bahkan di bio akun twitternya, mereka sudah menetapkan tarif dan cara pemesanannya. Ngeri dan sangat membuat saya gelisah.

Saya jadi teringat cerita sahabat saya bahwa di salah satu kota Jawa Timur, ternyata ada group whatsapp yang kegiatannya saling bertukar suami atau istri untuk waktu tertentu. Di kota lain, ada juga kegiatan “angon bebek” yang bermakna sang suami mengantar istri untuk “jual diri” kepada laki-laki lain. Menurut saya, ini kemaksiatan tingkat tinggi. Ngeri!

Saatnya revolusi mental tidak hanya menjadi jargon. Sudah banyak kerusakan mental yang sudah terjadi di negeri ini. Sex bebas yang berujung pada pembunuhan Deudeuh hanyalah salah satu contoh kecil. Namun, tidak bisa kita membersihkan tempat dengan sapu kotor. Tidak bisa kita melakukan revolusi mental bila sang pembersih justru mentalnya kotor.

Mari kita bersihkan dan tingkatkan kualitas mental kita dan setelah itu berkontribusilah untuk melakukan revolusi mental di negeri ini. Lakukan dari yang sanggup kita lakukan. Tak mengapa action kita mungkin dianggap kecil oleh sebagian orang. Ketahuilah, banyak hal besar di dunia ini hanya berawal dari langkah yang kecil.

Baca Juga  "Ruh" Leadership

Revolusi mental memerlukan banyak orang yang kuat dan tangguh, maka ajaklah orang lain untuk melakukan kebaikan yang sama agar kebaikan itu semakin membesar. Apabila Anda bingung cara mengajak dan memberdayakan orang-orang di sekitar Anda, bacalah buku “A Tribute” (diterbitkan Mizania) yang saya tulis. Mari berlomba melakukan revolusi mental untuk kebaikan negeri ini.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

18 comments On Revolusi Mental

Leave a Reply to Jamil Azzaini Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer