Dalam satu bulan saya rata-rata memberikan training atau seminar sebanyak 28 sesi bahkan pernah saya memberikan training 40 sesi lebih dalam satu bulan. Pernah pula mengisi di 3 kota dalam sehari; pagi di Jakarta, Siang di Yogyakarta dan malam di Bali. Nah, di saat jadwal training yang sangat padat, saya pernah menggunakan jasa pengawalan iring-iringan oleh polisi (voorijder).
Mengapa? Karena ketika itu hari Sabtu, saya harus memberikan pencerahan untuk para pimpinan PT Telkom di Cipanas, Puncak,Cianjur pukul 13.00 WIB dan malam harinya saya harus terbang ke Balikpapan. Anda tentu tahu, Sabtu dan Minggu kawasan Puncak Cianjur rawan macet. Untuk menghidari keterlambatan di acara selanjutnya saya  “terpaksa†menggunakan jasa voorijder.
Sabtu itu saya dikawal dua polisi bermotor. Satu polisi di depan dan 1 di belakang mobil saya. Begitu lancar perjalanan sehingga sebelum pukul 12 siang saya sudah hampir sampai lokasi. Karena masih ada jeda waktu yang lama, saya mengajak makan siang 2 polisi itu di salah satu restoran favorit  di Puncak. Awalnya mereka menolak ajakan untuk makan satu meja bersama saya, tapi setelah saya “paksa†mereka berkenan menikmati makanan khas Sunda di restoran tersebut.
Sambil makan kami ngobrol seputar keluarga, pekerjaan maupun jalur Puncak yang sering macet di hari libur. Walau baru kenal kami ngobrol sangat akrab. Usai makan siang kami segera menuju tempat seminar yang memang sangat dekat dengan  restoran asli Indonesia itu. Ada kejadian menarik yang tak akan terlupakan dalam hidup saya.
Ketika saya hendak memasuki mobil, tiba-tiba salah satu polisi menghampiri saya dan berkata, “Mohon izin, pak†Saya bingung dan menjawab sekenanya, “Iya…â€Â Tapi polisi itu kemudian menghalangi jalan saya memasuki mobil dan dengan suara bergetar ia berkata lagi, “Mohon izin, pak….†Saya berhenti sejenak dan ada sedikit keraguan dalam hati.
Saat itu, tiba-tiba tangannya disodorkan ke arah saya pertanda mengajak perjabat tangan. Walaupun ragu, saya jabat tangannya. Tak terduga polisi itu menarik tangan dan kemudian memeluk saya sambil berkata pelan, “Terima kasih pak, bertahun-tahun saya bertugas, baru kali ini saya diajak makan satu meja dengan orang yang saya kawal. Saya merasa sangat dihargai dan terhormat. Sekali lagi terima kasih, pak.†Mendengar kata-kata itu, sayapun membalas pelukannya dengan sepenuh hati tanpa ada keraguan sedikitpun.
Entah mengapa ketika itu saya meneteskan air mata dan merasakan aliran kebahagiaan dalam hati dan pikiran saya. Polisi itu telah memberikan pelajaran berharga, ternyata untuk membahagiakan diri kita dan orang lain bisa dilakukan dengan cara-cara yang sangat sederhana, salah satunya makan bersama….
Insan SuksesMulia, jangan pernah tunda sekecil apapun perbuatan baik karena itu membahagiakan kita dan juga orang-orang di sekitar kita…
Mau ngobrol di twitter? Follow saya di @jamilazzaini
Salam SuksesMulia!
33 comments On Perbuatan Baik itu Membahagiakan
Kebaikan akan dibalas kebaikan… Kecil arti buat kita, bsa berarti besar bagi org lain 🙂
Keep istiqomah pak jamil 🙂 semangaatt
Subhanallah !! sangat insipitarif pak..sukses mulia pak !
hiks hiks…
Terharu ikut merasakan kebahagiaannya, sukses mulia Pak
gerimis membaca tulisan ini….terkadang tanpa kita sadari apa yg kita anggap kecil,ternyata sangat berharga untuk orang lain….
subhanallah…..
kebaikan akan selalu berbuah maNiss 🙂 ajari umAt untuk berbuat kebaikan.siiip deNgan da’wah seMangat maS jaMil ok.
Berbagi rupanya bs dr hal yg terlihat sederhana dan sepele, namun bermakna. Berbahagialah jika hari2 kita dipenuhi dg semangat berbagi. Salam SuksesMulia
sangat mengharukan skl. .
jadi ikut terharu pak.. Smoga lebih banyak lagi kebaikan2 yg membaikkan hati.
wah.. 😀 😀 😀
subhanallah… 🙂
gini neeh, hebatnya orang feeling. 4 thumbs Up, Guru…!
Terima kasih ya semuanya, orang feeling memang ahli dalam cerita. Yang penting ceritanya orisinil dan tidak dibuat-buat khan? he….he…he….Salam SuksesMulia, Jamil Azzaini
Selain membahagiakan…trnyata juga menyehatkan lho,terutama bagi yg memberi kebaikan….pak jamil tahu hasil risetnya tu….
Ma..nyuss.. sampe merinding mbacanya
jadi sedih, kapan saya terakhir membahagiakan orang-orang di sekitar saya. terima kasih pak atas pencerahannya. 🙂
Manthab 😉
Subhanallah ikut terharu Pak
Ingin ikut menerapkannya
merinding, terharu, tapi sangat inspiratif. thx yah pak atas ilmunya
terima kasihnya kepada polisinya bukan ke saya kali ya, karena dengan kejadian itu saya menjadi sadar betapa kita tak boleh menunda kebaikan, sekecil apapun itu. Salam SuksesMulia, Jamil Azzaini
Menangis membacanya pak,,agak telat z bacanya pak,,sangat inspiratif,,jadi lelaki cengeng sy jadinya pak,,,,
Hiks..hiks.. Menyentuh sekali Pak. Hal yg sederhana bagi seseorang, ternyata sgt berharga bagi orang lain.
Inspiring.!selalu semangat.dlm keikhlasan pak
Subhanallah, air mata saya menetes pak Jamil
Terima kasih P Jamil untuk pencerahanya. Salam sukses mulia………
Hanya bisa berkata Subhanallah…semoga Allah mengilangkan rasa tinngi hati di hati kita semua..Amien
Sukses Sukses mulia
luar biasa….
Mari kita perlembut hati kita dengan cara memanusiakan manusia, Salam SuksesMulia, Jamil azzaini
mantapp..
terimakasih telah berbagi pak..
SuksesMulia..
luar biasa mas..
bahagiakan org lain.,kita akan merasa bahagia juga..
sukses mulia
Alhamdulillah- sukses mulia mas jamil
kadang kita tidak menduga tindakan kecil kita akan berakibat besar bagi orang lain. Baik Tindakn positif maupun negatif,so lakukan yang terbaik selalm kita mampu
Kutipan nya “Saya merasa sangat dihargai dan terhormat.” Semoga kita semua menjadi orang yang pandai memberi rasa menghargai kepada orang disekitar kita…
Kakek…saya kurang setuju kakek menggunakan voorijdeer…
Terkesan egois…terutama dijalanan yg terbiasa macet, adanya voorijdeer membuat pengguna jalan yang lain kesal.