Dalam pergaulan kita tak boleh hanya memikirkan diri sendiri. Kita perlu berempati dan bersimpati kepada orang lain. Mungkin ada sebagian yang mengatakan, “Ah, saya saat ini berhasil karena fokus pada diri sendiri, ngapain harus mikirin orang lain.” Ya, boleh jadi ada orang berhasil karena egois, tapi percayalah suatu saat orang itu hidupnya akan memudar dan kehilangan banyak teman baik.
Saat banyak orang yang tertimpa musibah di negeri ini tak pantaslah kita pamer kekayaan, misalnya dengan mengumbarnya di social media. Saat berjumpa dengan orang lain yang belum punya keturunan tak eloklah kita bercerita tentang keceriaan anak kita. Tidak memahami situasi akan membuat orang lain risih dengan kita bahkan bisa merugikan diri sendiri.
Alkisah, ada seorang salesman yang selama ini aktif di Jakarta kemudian pindah ke Medan. Dia bilang, “Ogah saya di Jakarta. Macetnya gak ketulungan, banjir dimana-mana, kebutuhan hidup mahal dan persaingan sangat ketat.” Salesman yang berpikiran positif menanggapinya, “Tapi perputaran uang di Ibukota besar sekali. Disini hampir semua tersedia dan listrik jarang mati, tidak seperti di Medan.”
Salesman pertama tetap ngotot pindah ke Medan, dia ingin membuktikan bahwa jualan penyedot debu bisa laku keras di Medan. Apalagi Medan dan sekitarnya baru terkena dampak letusan Gunung Sinabung. “Pasti banyak rumah yang berdebu, pasti jualan sangat laku,” pikirnya.
Sesampainya di Medan dia langsung menawarkan produk “penyedot debu” dari rumah ke rumah. Untuk memberikan keyakinan kepada calon pembeli ia mencoba memberikan bukti kehebatan barang jualannya. “Pak, alat ini bukan hanya menyedot debu, dia juga menyedot kuman-kuman kecil yang tidak terlihat oleh mata juga kotoran yang ada di rumah bapak,” katanya berpromosi.
Untuk lebih meyakinkan lagi, ia menebarkan kotoran kambing kering ke sebagian besar isi rumah calon pembeli. “Kalau rumah bapak gak bersih dengan alat ini, saya akan bersihkan kotoran kambing ini dengan mulut saya. Dengan alat ini bukan hanya kotoran kambing yang ludes tersedot, rumah bapak menjadi kinclong. Listriknya juga gak besar, cuma 50 watt,” ujarnya.
Salesman ini kemudian bertanya, “Maaf pak, colokan listriknya dimana ya? Saya ingin segera buktikan kepada bapak bahwa alat ini sangat hebat.” Tuan rumah itu langsung menjawab, “Colokan ada di belakang kursi, tapi listrik disini masih padam sampai minggu depan, mas. Tolong ya rumah saya dibersihkan lagi.”
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
25 comments On Pahamilah Situasi
Karena tidak paham situasi akibatnya mulut jadi korban … hehehe ð
Hehehe, jangan dilakukan di Bangka ya ð
Ceritanya kocak dan penuh hikmah Kek. Terimakasih untuk Inspirasi Pagi Hari-nya Kek JA. ð
Itu di Medan bung
Ha… ha… ha.. ð
Kek Jamiiiiilllll….. Kek Jamillll….
Lucu kali Bah….!!! ð
Tuan rumahnya tega apa ga ya utk bilang: “Silakan menikmati kotoran kambingnya, Bang”. Haha… Akibat ga paham situasi, senjata makan tuan, deh..
ka ka ka ups! berapa watt ya daya mulutnya?? jumat yang sehat dengan senyuman pagi
Jangan dibayangkan ð
Hayooo bersihkan lagi, seperti sedia kala… ð
Ayo praktekkan, jangan lupa kirim fotonya, hehehe
kalau salah melihat situasi bisa2 kotoran kambing di sedot pake mulut yah pak ð #inspiratif
Hehehehe
Hhahaha
Nice quote ..
#salam suksesmulia kek
@arief_neji
Hayo jangan ditiru ð
huaha ha menambah keceriaan jum’at Mubarakah kek……………….ayo jgn lupa alkahfinya ya…:)
Wakakakak…akhirnya disuruh ngemil dech smp rumahnya bersih….
Gurunda emang paling cetar bikin murid2nya ketawa pagi2…..
Jumu’ah mubarok….:)
Saya mau jadi pengusaha mas jamil…
Hehe… Wajib pahami stuasi agar mulut kita tdj smbrang ja,mlntarkan kata2 .. Heheh
astagfirullah. tdk bisa membayangkan kek | wkwkwk | ð
Salam Sukse Mulia_!!!
#JumatSemangat
@npindh
āļ^âĒ^āļ
he he ..sedap tuh..rasanya asin-pahit-getir klo sampai disedot ð segar Kek
Hehehehehe…bikin senyum2 sendiri
haha.. meski terlambat, saya ikutan tertawa baca ini..
Hahaha….ini Medan bung
Subhannalloh…biarpun bacanya malam hari …mulut saya …ehh ..bibir saya pun terse yum…hihihi
hehehhee……
Lucu dan sangat menginspirasi
ayoooo mampir ke medan…
tapi jangan bawa sedotan debu ya,,,…..
#Ini Medan Bung
Mati Listrik Udah seperti Minum Obat… 3 x 1 harii..
ð