Hingga hari ke 20 di bulan ini, Kubik Training berhasil menyelenggarakan 82 training. Alhamdulillah. Ini berarti dalam setiap hari rata-rata ada 4 training bersamaan di tempat yang berbeda. Dan, saya, selaku pimpinan sangat senang karena tim Kubik bahkan bisa menangani belasan training di tempat dan perusahaan yang berbeda di hari yang sama.
Diantara client yang kami tangani, ternyata ada yang sangat “cerewet” saat di lapangan. Skenario training yang sudah disepakati tiba-tiba minta diubah saat training sedang berlangsung. Value yang ingin ditanamkan kepada peserta juga berubah-ubah dan berbeda dengan saat kami sedang melakukan penggalian beberapa hari sebelum training berlangsung.
Apakah tim kami marah? Alhamdulillah, tidak. Tim Kubik Training sangat terlatih untuk adaptif terhadap perkembangan yang terjadi di lapangan. Kami datang bukan membawa modul baku, kami datang menawarkan solusi. Bagi kami, modul hanya alat bantu. Fokus kami kepada solusi dan impact yang bisa kami berikan.
Pengalaman kami menunjukkan, client-client yang “cerewet” selain memberi pengalaman menantang bagi kami ternyata mereka menjadi pelanggan setia bagi kami. Para client yang “cerewet” bagi kami adalah kritikus yang sangat penting. Dari mereka kami banyak belajar, dari mereka kami terus bertumbuh, dari mereka kami belajar kesabaran, dari mereka kami terus mengasah diri.
Jangan takut terhadap kritikus. Justru dari mereka kita banyak belajar. Dari mereka kita menjadi tahu kekurangan kita. Dari mereka kita tahu hal-hal yang harus kita perbaiki. Kita perlu berterima kasih kepada para kritikus, karena mereka juga telah mengorbankan waktu dan energinya untuk menilai dan menganalisa kita.
Jangan pula lari dari para kritikus, temui mereka, ajak diskusi mereka dan serap ilmu mereka yang tentunya akan menambah sudut pandang baru bagi kita. Percayalah, kami sudah membuktikannya.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
