Keseimbangan Tim

Share this

Pernah bermain layang-layang? Apa yang Anda lakukan agar layang-layang terbang tinggi? Kita harus tahu ilmu tarik dan ulur. Saat kondisi angin sedang kencang maka tali layang-layang kita ulur. Saat angin seolah berhenti, maka layang-layang kita tarik.

Demikian juga dalam memimpin sebuah tim, kita harus tahu kapan tarik dan kapan ulur. Tugas utama seorang pemimpin tim setelah ia berhasil memberikan arah adalah menjaga keseimbangan. Seorang pemimpin harus sensitif membaca suasana dan kondisi tim. Kapan ia harus narik dan kapan ia harus ulur.

Seorang pemimpin perlu membangun keseimbangan antara “suhu panas” dan “suhu dingin”. Ciri “suhu panas” di tim yang Anda pimpin adalah suasana kerja yang sangat kompetitif, prasangka negatif bertebaran, satu dengan yang lain tak percaya. Sementara “suhu dingin” ditandai dengan suasana kerja yang kurang bergairah, orang bekerja seperti zombie, tak ada kompetisi apalagi berlomba untuk menjadi yang terbaik.

Seorang pemimpin perlu jeli membaca situasi. Saat “suhu panas” yang dominan segeralah didinginkan. Sebaliknya, saat “suhu dingin” segera panaskan sebelum jiwa dan pikiran anggota tim terlanjur beku.

Seorang pemimpin juga perlu menjaga keseimbangan antara belajar dan implementasi. Anggota tim memang perlu di up-grade dan ditingkatkan kompetensinya agar tidak tertinggal. Doronglah mereka untuk terus belajar dan menguasai kompetensi-kompetensi baru. Namun, jangan biarkan mereka sibuk belajar tanpa implementasi. Dorong anggota tim untuk segera mengimplementasikan kompetensi barunya untuk menghasilkan output.

Saya pernah lupa menjaga keseimbangan ini yang berakibat bangkrutnya perusahaan saya. Ketika itu, saya hanya minta karyawan sibuk mengimplementasikan kompetensinya dan sangat sedikit memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar. Hasilnya? Kinerja perusahaan melorot, kalah bersaing dan akhirnya bangkrut.

Baca Juga  Era Solutif

Ibarat gergaji, asahlah kemudian gunakanlah. Jangan diasah tanpa pernah digunakan dan jangan gunakan terus tanpa pernah diasah. Penting bagi seorang pemimpin turun ke lapangan agar paham dengan fakta yang ada sehingga bisa terus menjaga keseimbangan tim.

Masih banyak keseimbangan lain yang perlu dijaga. Misalnya, kapan Anda perlu fokus untuk menambah investasi dan kapan Anda perlu fokus pada peningkatan pendapatan. Apabila tidak tepat dilakukan, tim Anda akan “keok” dalam persaingan global. Sudahkah Anda menjaga keseimbangan tim Anda?

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

11 comments On Keseimbangan Tim

Leave a Reply to Jamil Azzaini Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer