Keren tapi Kere

Share this

Keren dan kere adalah dua kata yang maknanya sangat berbeda. Keren itu bisa bermakna wow, hebat, cakep, luar biasa, menarik, bagus atau kata-kata pujian lainnya. Sementara kere itu bermakna miskin, melarat, tak punya uang, hidup susah dan sejenisnya.

Masalahnya adalah banyak orang yang ingin terlihat keren dengan memperbagus penampilan dan segala sesuatu yang terlihat walaupun harus dengan cara berhutang kesana kemari. Itulah keren tapi kere.

Apakah tidak boleh berhutang? Tentu boleh, tetapi hanya untuk hal-hal yang penting atau primer bukan untuk sesuatu yang menimbulkan “kesan pertama terlihat kaya padahal menderita”.

Saya termasuk orang yang tidak sependapat dengan ajaran “timbulkan kesan pertama”. Buat apa orang tertarik dengan kesan pertama yang kita ciptakan tetapi setelah itu kita menderita berkepanjangan. Kesan pertama hanya sesaat padahal perjalanan hidup masih lama.

Bagi saya kesan pertama penting tetapi kesan selanjutnya jauh lebih penting. Dengan kata lain, lebih baik kita dapat nilai 7 saat jumpa namun dapat nilai 9 setelah berinteraksi lama. Jangan terbalik, kesan pertama dapat nilai 9 namun semakin lama bergaul nilainya semakin menurun.

Keren tapi kere itu perwujudan dari miskin tapi sombong. Dan tentu Anda sudah tahu, Allah membenci orang yang miskin tapi sombong. Kalau dalam bahasa gaulnya “gak punya apa-apa aja belagu”. Orang Betawi bilang, “Sohor tapi tekor.”

Keren tapi kere itu menyiksa. Anda terlihat hebat di lingkungan pergaulan, tetapi anak istri di rumah tersiksa. Keren tapi kere itu membuat hidup Anda selalu gelisah. Mengapa? Karena Anda sibuk mencari pujian manusia.

Kita memang lahir dan besar di bumi tetapi hakikat hidup kita bukan untuk mengejar pujian penduduk bumi. Hidup kita justeru semakin keren bila kita sibuk berlari mengejar pujian penghuni langit. Caranya? Jadilah ahli ibadah sekaligus ahli manfaat. Bumi tempat kita berpijak, langit tempat kita mencari pujian. Keren, kan?

Baca Juga  Nenek yang Kuat Mental

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

25 comments On Keren tapi Kere

Leave a Reply to omar Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer