Gajahpun Memberikan Pelajaran

Share this

Semua yang diciptakan Allah SWT tak ada yang sia-sia. Semuanya bisa memberikan pelajaran, salah satunya adalah gajah. Tidak mengherankan bila ada beberapa peribahasa yang menggunakan perumpamaan gajah. Contohnya, gajah di pelupuk mata tak tampak sementara semut di seberang lautan kelihatan. Peribahasa ini menyendir orang yang hobinya mencari kesalahan-kesalahan kecil orang lain dan melupakan besarnya kesalahan dan dosa yang dilakukannya.

Ada lagi peribahasa lain: Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Apa makna peribahasa ini? Silakan Anda tafsirkan sendiri ya. Hehehe…

Nah, kisah tentang gajah berikut juga semoga bisa menjadi pelajaran.

Di Way Kambas propinsi Lampung ada sekolah yang pelajarnya bukan manusia, tetapi gajah. Suatu ketika, gajah paling besar di sekolah itu mati, beratnya mencapai 3 ton. Mendengar berita itu pimpinan sekolah gajahpun mendatangi lokasi.

Tiba di lokasi, pimpinan sekolah gajah ini melihat seekor gajah yang sangat besar tergeletak dan di sebelahnya tampak seseorang yang tengah menangis tersedu-sedu. Melihat hal ini sang pimpinan berkata, “Pak, jangan menangis, sebagai pawang gajah saya tahu kamu sangat berat kehilangan gajah yang sudah kamu latih bertahun-tahun. Di sekolah ini masih banyak gajah yang bisa kamu latih.”

Orang yang menangis tadi menjawab, “Tapi saya bukan pawah gajah, pak.” Pimpinan sekolah itu kaget lalu kemudian bertanya, “Kalau kamu bukan pawang gajah yang mati ini, lalu kenapa kamu menangis terisak-isak?”

Lelaki yang kecil dan kurus itupun menjawab sambil terus menangis, “Saya petugas yang diperintahkan menggali kuburannya dan menguburkan gajah ini sendirian, pak.”

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Baca Juga  Bukan Hanya Public Speaking

WBT batch 10


17 comments On Gajahpun Memberikan Pelajaran

Leave a Reply to Ayu Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer