
Pemimpin itu seyogyanya sudah selesai dengan urusan dirinya. Tidak lagi berpikir saya, tetapi kami atau kita. Fokusnya memperhatikan anggota tim bukan dirinya.
Apabila ada masalah, dia mengambil tanggungjawab. Apabila berhasil mencapai target atau memperoleh prestasi, dia menganggap itu keberhasilan tim bukan karena kehebatan dirinya saja.
Dia mempersembahkan kemenangan untuk timnya. Dia mengapresiasi kehebatan timnya. Dialah pemimpin yang dicintai anggota timnya. Dialah pemimpin yang ada di hati orang-orang dipimpinnya.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer