Kebelet

Share this

LukyRoufPenting untuk mengetahui apakah keinginan para lajang untuk segera menikah adalah nikah banget atau nikah kebelet. Karena jika keinginan segera menggenapkan separoh dien itu hanya sekedar kebelet, akan salah di niat, dan persiapannya. Mereka yang menikah karena kebelet, cenderung tergesa-gesa, reaksioner, bahkan bisa bonek alias bondo nekad.

 
Menikah karena kabelet, bisa jadi karena terprovokasi oleh teman-teman seangkatan atau sebaya yang sudah pada mengakhiri masa lajangnya. Menikah kebelet, juga bisa terjadi karena kesibukannya di karier, merasa sudah umurnya untuk menikah, baru kepikiran untuk menikah. Menikah kebelet, bisa terjadi juga kepada mereka yang dipaksa-paksa menikah oleh keluarganya, padahal dia sendiri belum kepikiran untuk menikah.

 
Indikator seseorang menikah karena kebelet, salah satunya jika dia belum tahu “siapa yang akan dinikahi”, terus tiba-tiba dia ingin segera menikah. Awalnya mungkin dia mereka-reka akan mencari istri/suami seorang ‘guru’. Karena menurutnya seorang guru sabar mendidik anak-anaknya kelak, tidak perlu les, cukup dibimbing oleh ibunya. Tapi setelah dipikir-pikir, enaknya kalau punya istri/suami seorang ‘psikolog’, kalau nanti ada persoalan kejiwaan bisa langsung diselesaikan. Setelah dipikir, akhirnya dia berpikir lebih enak kalau punya istri/suami ‘dokter’, kesehatan terjaga, gizi terjamin, bahkan mungkin prestise. Begitu seterusnya, dia hanya berpikir, membayangkan, mengawang-awang membayangkan calon suami/istri idaman tanpa pernah realisasi untuk mempersiapkan.

 
Indikator berikutnya yang bisa dijadikan tanda seseorang menikahnya karena kebelet adalah dia tidak tahu ‘visi dan misi menikah’. “Loh, apa pentingnya visi dan misi, toh ada yang menikah tanpa itu, bisa langgeng nikahnya…”. Betul, yakin bahwa mereka yang langgeng nikahnya karena tidak memakai visi dan misi menikah? Kalaupun memang iya, maka yakinlah jika mengetahui visi dan misi menikah, InsyaAllah pernikahan akan lebih terarah. Karena visi dan misi menikah adalah kompas yang menunjukkan mau dibawa kemana pernikahan kita.

Baca Juga  "Kawan Sejati"

 
Visi dan misi menikah adalah seiring dengan visi dan misi hidup kita. Adalah pak JamilAzzaini , yang saya kenal dan saya baca bukunya ‘ON’. Di buku tersebut beliau, visi hidupnya adalah memeluk baginda Rasulullah Saw. Sebuah visi yang tidak hanya duniawi tapi tembus sampai ukhrawi. Vision itulah energi yang menggerakkan seluruh aktivitas kita di dunia, salah satunya adalah menikah.

 
Maka milikilah visi dan misi menikah, sejak ada keinginan dalam diri menyempurnakan separoh dien. Selanjutnya, persiapkan segala sesuatunya, mulai dari persiapan moril, spirituil dan onderdil, hehe (baca: fisik). Sehingga pernikahan yang kita inginkan bukanlah nikah kebelet, tapi nikah bangetz *pake gayanya anak muda 😀

 
 
Tulisan dikirim oleh LukyRouf

21 comments On Kebelet

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer