Buang Angin

Share this

Sering orang menganggap ini hal sepele, karena yang namanya buang angin itu adalah bagian dari proses pencernaan setiap manusia. Tapi yang jadi persoalan efek dari buang angin itu sendiri, setidaknya akan membuat polusi lingkungan terdekat walau sejenak. Bahkan sampai ada istilah, buang angin itu layaknya kehilangan barang namun yang sibuk justru malah orang lain.

Begitu juga dalam kehidupan, disadari atau tidak kita sering melakukan sesuatu yang menyebabkan orang lain merasakan dampak negatifnya. Salah satu contohnya asap knalpot kendaraan bermotor. Sisa buangan gas nya mengandung racun penyebab polusi yang dapat mengganggu kesehatan sampai dengan pamanasan global.

Efek buang angin secara psikologis pun tanpa kita sadari ternyata memberikan dampak yang buruk terhadap mental lingkungan kita, mari kita cermati bersama berapa banyak kata-kata negatif yang kita ucapkan setiap harinya? Berapa banyak umpatan dan makian yang kita lontarkan dijalan, dirumah atau dimana saja setiap harinya? Dan tanpa disadari mengisi relung-relung memori orang-orang yang berada disekitar kita. Maka jangan heran saat ini banyak orang-orang yang arogan, kasar dan cenderung merugikan pihak lain, ini karena efek dari sampah-sampah negatif yang tertanam sejak usia dini.

Marilah kita sama-sama dengan bijak membuang kotoran dan sampah-sampah negatif dalam kehidupan ini pada tempatnya. Sehingga tercipta keseimbangan antara manusia dan alam.

Dalam sebuah acara kenduri tiba-tiba ada seorang warga yang buang angin, karena mereka sudah cukup akrab orang yang bersangkutan ini meminta maaf, dan orang-orang pun akhirnya maklum dan memaafkan. Tapi ada satu warga yang nyeletuk ” mas, sampean makan jengkol ya?” orang tersebut bilang ” tidak mas, kami makan ikan cuma memang ikan-ikan kami suka makan jengkol, mungkin itu yang menyebabkan bau jengkol” Uda Maman yang kebetulan hadir disitu cuma bisa bilang, onde mande…