Insya Allah tanggal 1 November ini saya mantu. Persiapan mental, spiritual, leadership dan kerumahtangaan sudah saya berikan kepada anak lelaki saya. Karena khawatir ada yang terlewat, saya kembali membuka kitab-kitab atau buku yang membahas tentang pernikahan. Saya ingin anak saya yang baru berusia 20 tahun piawai menjadi nakhoda rumah tangga yang hendak dijalaninya.
Saat saya membaca buku atau kitab tentang pernikahan, banyak hal yang isinya senada. Misalnya, “Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan dunia yang terbaik adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim). Juga tentang pentingnya ketaatan terhadap suami yang dituangkan dalam hadis, “Sekiranya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi).
Selain itu, tentu tentang tidak dibolehkannya menolak “ajakan” suami kecuali sedang haid, nifas, puasa wajib dan saat menjalankan ibadah haji atau umrah. Di sisi lain, suami juga harus tahu diri dan mempertimbangkan kondisi istri saat mengajak melakukan hubungan suami-istri.
Saya yakin Anda juga sering mendengar hal-hal tersebut di atas. Namun, ada beberapa hal yang jarang saya dengar dan baca. Apa itu? Pertama, menemani suami mandi. Simak hadis berikut, “Semoga Allah merahmati suami yang dimandikan istrinya dan ditutup (kekurangan) akhlaknya. (HR Baihaqi).
Kedua, istri perlu rajin berdandan untuk suami. Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik istri kamu ialah yang menjaga diri lagi pandai membangkitkan gairah suami. (HR. Dailami). Maka sangat dianjurkan istri rajin berolah raga untuk mengencangkan otot-otot pinggul, otot-otot dada sehingga penampilan dan kesehatannya terpelihara dengan baik di hadapan suami.
Ketiga, membangunkan suami untuk shalat malam. Rasulullah bersabda, “Semoga Allah rahmat kepada seorang wanita yang bangun shalat malam dan ia bangunkan suaminya untuk shalat malam. Jika suaminya enggan lalu ia percikan air ke mukanya (suaminya).” (HR Ahmad Nasa’i dan Ibnu Hibban).
Dan masih ada beberapa hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan seorang istri. Misalnya, mengurangi pergaulan dengan laki-laki lain, memegang rahasia suami, dan menemani suami saat makan.
Selamat mencoba…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di FB
13 comments On Yang Dilupakan Istri
Saya jarang dengar kek unt yg poin pertama. Hehe
semoga diberikan kelancaran ya kek prosesi nikahan putra kek Jamil_
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ 🙂
Gak berani komen
moga pernikahan putranya lancar, amin dan menciptakan benang merah inspirator2 sukses mulia selanjutnya, selamat dan moga cepet jadi kakek beneran
Insya Allah …… Sudah dicoba …… dan terus di amalkan 🙂
Point pertama sering aku lakukan dan itu memang salah satu cara memanjakan suami Kek, makanya mendesign kamar mandi adalah salah satu hal yg hrs diprioritaskan ……pasti suasana harmonis tercipta kembali……hehehehe….
Semoga segalanya dimudahkan dan dilancarkan…..dan semoga menjadi keluarga SaMaRa buat Asa dan Nabila.
Point pertama sering aku lakukan dan itu memang salah satu cara memanjakan suami Kek, makanya mendesign kamar mandi adalah salah satu hal yg hrs diprioritaskan ……pasti suasana harmonis tercipta kembali……hehehehe….
Semoga segalanya dimudahkan dan dilancarkan…..dan semoga menjadi keluarga SaMaRa buat Asa dan Nabila.
Hayoooo…. Wani Piroooo……! Khususnya poin pertama, xixixixi…. Bunda saja sampai rawani komen He..he..he..
hadits yang pertama shohih, Rosul beberapa kali melakukan hal itu,…. waah itu sunah Rosul mandi bareng, ah mau ingetin istri lagi :d…. terima kasih Kek
“Yang sering dilupakan istri.” Nggak d bahas kek “yang sering dilupakan suami”?
Padahal kannkepala rumah tangga yg menjadi nahkoda nya dan mendidik istri ny kan suami.
Makasih kek, yang ada dulu dipahami dan diamalkan. Tidak perlu meminta yg tidak ada, jika yg ada belum diamalkan. Agar ilmunya bisa barokah. Amin ya rabb…
wihhh duapuluh tahun
selamat jadi bapak dan ibu mertua, juga calon kakek, alhamdulillah saya datang kepernikahan Asa tapi ga sempet salaman, afwan.
Alhamdulillah….
siap diamalkan Kek…