Work From Home: Pekerjaan Tuntas, Keluarga Harmonis

Share this

Baru-baru ini saya dapat kiriman whatsapp, seputar dampak dari work from home (WFH) yang isinya: “Ternyata ibu saya lebih cerewet dari ibu guru di sekolah, bapak saya lebih galak dari bos saya di kantor.”

Ya, bagi orang yang sudah terbiasa rutin pergi ke kantor atau keluar rumah, bekerja dari rumah dalam jangka waktu yang lama justru bisa menimbulkan konflik dalam keluarga.  Apalagi yang terbiasa menjadi pemimpin di kantor. Biasa ada yang melayani, biasa ada yang bisa diminta tolong, biasa ada yang cepat membantu. Dengan WFH, banyak hal yang harus dilakukan secara mandiri, tidak ada anggota tim di rumah.

Jadi perlu diingat, anggota keluarga di rumah, bukanlah karyawan kita. Mereka sama-sama tinggal di bawah satu atap akan tetapi mereka punya tugas dan aktivitas pribadi yang juga perlu dituntaskan. Mereka bukan anggota tim kerja kita.  Namun, moment bersama di rumah, janganlah disia-siakan. Tentu yang terbaik adalah pekerjaan kantor tuntas dan kehidupan  rumah tangga semakin harmonis. Sungguh nikmat bukan?

Lantas apa yang perlu dilakukan saat di rumah? Karena saya mengalami kesulitan mencari literature yang membahas ini, saya akan tuliskan pengalaman pribadi saya dan saat ini sedang kami jalani.

Pertama, meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Covid-19 bisa menyerang siapapun, namun bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat tidak akan menjadi korban. Menurut tim Kampoong Hening, daya tahan tubuh selain bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, olah raga, multivitamin dan istirahat yang cukup, ternyata bisa juga dengan memperbaiki sikap mental kita. Sikap mental positip, membuat daya tahan tubuh kita semakin kuat. Saat ini, saya sedang puasa marah dan puasa mengkritik agar suasana positif di rumah bisa terbangun.

Baca Juga  Speak To Change : Becoming An Effective Mentoring Leader For Toyota (PT. TMMIN)

Untuk itu, selama bersama keluarga, saya berusaha fokus kepada sisi positif dan kelebihan anggota keluarga agar suasana mental yang muncul adalah suasana yang positif. Karena saya yakin, kondisi ini memunculkan bakteri baik yang ada di dalam tubuh menjadi aktif, regenerasi sel meningkat dan antibodi meningkat. Dengan begitu, tubuh kita menjadi lebih kebal terhadap penyakit. Suasana Happy membuat virus Corana tidak bekerja optimal. Bahasa gaulnya, mati gaya. Asyik bukan?

Sebaliknya, apabila saat berkumpul dengan keluarga kita saling megungkapkan kelemahan, hal negatif, merendahkan, mengungkapkan keburukan, dan membanding-bandingkan anggota keluarga dengan orang lain yang lebih hebat maka akan membuat tekanan darah dan tekanan jantung tidak normal serta kekebalan tubuh menurun. Kondisi ini akan membuat kita dan anggota keluarga mudah diserang penyakit, salah satunya Covid-19. Mau? Tentu tidak.

Nah, dengan fakta tersebut di atas,  kira-kira hal positif apa yang akan Anda tumbuhkan saat Anda berkumpul dengan keluarga? Dan hal-hal negatif apa yang akan Anda buang atau hilangkan saat bersama keluarga? Coba renungkan, tulis dan praktekkan. Saya pun telah melakukannya dan saya sudah merasakan manfaat dan nikmatnya.

Kedua, sediakan waktu bersama. WFH bukan berarti semua waktu digunakan untuk bekerja. Ada saatnya kita berkumpul dan bersama-sama dengan keluarga. Oleh karena itu, siapkan waktu untuk Play together dan Pray together. Play together bisa diisi dengan ngobrol bersama, makan bersama, nonton bersama, olah raga bersama dan bermain bersama. Ciptakan suasana riang dan menyenangkan. Sediakan waktu untuk saling bercerita, bercengkerama dan saling memahami satu dengan yang lainnya. Fungsi rumah sebagai tempat berinteraksi dan berkomunikasi benar-benar hidup. Saya banyak memperoleh cerita baru dan menarik dari anak dan istri saya, saat WFH.

Baca Juga  Tak Tahu Diri

Pray together, berkumpul dengan keluarga juga bisa dijadikan sarana untuk beribadah, berdoa, dan kontemplasi bersama. Apalagi saat ini dianjurkan untuk beribadah di rumah. Moment langka ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan hubungan dengan sesama dan juga dengan Sang Maha Pencipta, Allah swt. Saat WFH saya selalu menjadi imam sholat lima waktu di rumah, satu hal yang selama ini sangat jarang saya lakukan.  

Kesempatan ini juga bisa digunakan untuk menyelaraskan dan menanamkan value dalam keluarga. Apabila di kantor ada Coorporate Value, di rumah pun kita bisa menciptakan Family Value. Alhamdulillah, saya dan keluarga sudah menemukan Family Value keluarga kami yaitu ACI : Agama, Customer Focus dan Integritas. Boleh tahu, apa Family Value keluarga Anda?

Ketiga, hormati “me time” anggota keluarga. Bersama di rumah bukan berarti harus selalu berkumpul. Apalagi kita juga punya tugas melalui mekanisme WFH. Anggota keluarga lain juga memiliki tugas dan aktifitas pribadi, hormati waktu mereka, hormati kesendirian mereka. Kita perlu membiarkan anggota keluarga melakukan aktivitas pribadi, menghormati privacy mereka, biarkan mereka menghabiskan waktu untuk hobi, passion dan kesukaan mereka.

WFH, mungkin adalah cara Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk meningkatkan keharmonisan keluarga kita sekaligus menguji integritas kita. Apakah kualitas pekerjaan kita sama baiknya saat bekerja di rumah dengan saat kita bekerja bersama dengan tim kerja kita di kantor. Apabila sama baiknya atau setidaknya mirip, integritas terjaga. Namun bila kita bekerja seenaknya, kita patut bertanya “Adakah integritas dalam diri saya?” Wallahu’alam

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Founder Kampoong Hening

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 * 4 = ?
Reload

Site Footer