We

Share this

Manusia adalah makhluk sosial. Satu dengan yang lain saling ketergantungan. Maka, sehebat dan sekuat apapun manusia tetap memerlukan orang lain. Salah satu yang diperlukan untuk terus menyempurnakan hidup adalah sahabat. Tidak semua teman di sekitar kita bisa menjadi sahabat. Perlu chemistry, kesamaan arah hidup dan nilai-nilai dianut.

Bagaimana indikator seorang teman sudah menjadi sahabat? Saat masing-masing sudah berpikir “we”. Mereka menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mereka ada untuk saling melengkapi. Di dalam kata “we” itu ada makna: trust, giving, sharing dan respecting.

Sebanyak apapun teman Anda, bila tidak saling trust, giving, sharing dan respecting maka ia belum menjadi sahabat. Anda terkadang akan merasa sepi di tengah keramaian. Jangan merasa Anda punya banyak sahabat karena banyaknya teman di social media. Mereka belum menjadi sahabat Anda.

Jangan pula Anda berharap punya banyak sahabat, bila di pikiran dan hati Anda sedikit kata “we”. Dalam kehidupan sehari-hari Anda susah dipercaya oleh teman-teman Anda; Hutang, ngemplang. Janji, tak ditepati. Diberi kepercayaan, berkhianat. Anda susah mendapat trust dari teman-teman Anda. Maka, mereka hanya akan menjadi teman bukan sahabat bagi Anda.

Hal yang menguatkan persahabatan adalah saling memberi (giving). Dalam agama yang saya anut ada pesan Nabi saw, “Saling memberilah kamu agar semakin mencintai.” Sebagai teman jangan hobinya berharap dan meminta. Mintanya selalu ditraktir, mintanya selalu dimengerti, mintanya selalu diperhatikan. Cara inipun membuat tak ada yang mau menjadi sahabat Anda,

Sering-seringlah berdiskusi dan bertukar pendapat (sharing) dengan teman-teman Anda. Diskusi yang berbobot dan saling melengkapi akan membuat teman-teman Anda mendekat untuk menjadi sahabat. Isi otak Anda dengan ilmu. Perkaya hikmah kehidupan Anda dengan banyak mendengar pendapat dari sahabat.

Baca Juga  Penghambat Inovasi

Hidup itu menjadi indah dan berwarna karena kita berbeda. Respect-lah dengan pilihan-pilihan hidup sahabat Anda yang boleh jadi berbeda dengan Anda. Berbeda itu rahmat. Berbeda itu bukan dosa. Berbeda itu memperkaya khasanah kehidupan Anda. Berbeda itu melatih Anda untuk tidak picik dan merasa paling suci. Berbeda itu indah. Selama pilihan sahabat Anda bukanlah maksiat dan dosa, respect-lah.

Apakah “we” sudah menjalar dalam kehidupan Anda? Hanya Anda yang bisa menjawab dan merasakannya.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer