Waspadalah dengan Tukang Curhat

Share this

Secara antropologi dan sosiologi, orang Indonesia cenderung membela yang lemah. Termasuk membela orang yang curhat karena merasa tertindas dan merasa dirugikan. Apalagi bila curhatnya disertai derai air mata, yang menerima curhat langsung bersimpati dan cenderung berpihak kepada orang yang curhat.

Padahal, faktanya, tidak semua orang yang curhat itu benar. Banyak yang mencari pembenaran dan dukungan. Karena secara fitrah manusia memang enggan disalahkan, enggan ditegur, enggan dinasihati. Saat ketidaknyamanan datang maka orang yang tidak kuat mental akan segera curhat.

Pengalaman menunjukkan, banyak orang yang curhat karena sebenarnya mereka tidak berprestasi, target tidak tercapai, diberi perlakuan tidak sesuai harapannya. Padahal perlakuan yang tidak nyaman baginya itulah yang benar dan tepat. Selain itu, para pencurhat biasanya terlalu banyak menuntut tetapi tidak diimbangi dengan prestasi kerja yang memadai.

Para pencurhat, lebih dominan bermental “to get” dan jauh dari bermental “to give”. Padahal bila seseorang lebih banyak bermental “to give” suatu saat ia akan “get” atau mendapatkan banyak hal.

Curhat memang manusiawi, tetapi apabila ada orang yang terlalu sering curhat itu pertanda hidupnya tidak sehat. Dan, apabila Anda senang mendengarkan curhat, apalagi kemudian ikut berempati dan bersimpati maka sesungguhnya Anda punya “dosa” membuat orang lain semakin tidak sehat.

Orang yang biasa curhat pada hakikatnya orang yang sering buang sampah sembarangan. Membuang kotoran atau sampah ke pikiran dan hati orang yang ada di sekitarnya, dan itu merusak. Maka, kalau ada yang sering curhat kepada Anda dan berkata, “Curhat, ma…” Jawablah dengan, “Ogah ah… Saya bukan tempat sampah.”

Salam SuksesMulia!

Baca Juga  Ilusi Kehidupan

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

14 comments On Waspadalah dengan Tukang Curhat

  • semua teman teman di kantor selalu curhat ke saya,
    wahh…berarti saya tempat sampah donggg
    hiks hiks hiks:(
    tapi beh…kl saya bisa membantu menyelesaikan masalah atau setidaknya membuat teman saya bersemangat lagi
    itu jadi kebahagian buat saya lho…..
    gimana dong beh..

  • kalo curhatnya sama Allah boleh ga kek

  • Yunita vanjava

    saya ngalamin yg seperti judul di atas pak… setiap kali sy lama gak pulang2 dari surabaya. Temen sy selalu bilang “kapan pulang? pingin curhat banyak sama kamu loo nit.”

  • Assalamu’alaikum pak.

    mau tanya. Jadi Curhat yg dimaksud bapal gmn ya? saya takut salah persepsi.

    persepsi yg saya dpt nih,
    Ya jangan curhat. Yaaa curhat ke Allah aja.

    Saya punya sosial media,baru baru ini twitter saya,saya aktifin kembali. tapi twitter itu saya jadikan media untuk berdoa dan mengaminkan tweet tweet motivasi.

    tapi ada sisi curhat ,dengan level Doa. contoh : “Ya Allah semoga orang tua ku sehat selalu”

    seperti itu sih pak.

    itu gmn ya?

    tapi saya juga ada tweet.seperti “Duh iri yah..keren bgt,Insya Allah saya bisa seperti itu”

    nah itu curhat yg gimana pak?

    Terima Kasih

    • Yang diatas tentu bukan curhat. Yang saya maksud pencurhat adalah curhat problem yang sama berulang-ulang, bukan ingin mencari solusi tetapi minta dikasihani.

  • nah, kalo qta nolak curhatan orang apa gak dosa tu Kek? orang ke qta mau cari nasehat kok ditolak? bukannya qta wajib tu menasehati dlm kebaikan?

    • Menolak curhat dosa? Wah saya baru tahu. Menasehati dalam kebaikan tentu wajib mas. Tetapi mendengarkan curhatan yang berulang dengan problem yang sama itu membuat orang yg curhat gak move ON, menurut saya ini malah gak baik buat semua. Wallahu’alam

  • Terima kasih Kek, ini semacam warning buat saya yg sering menerima orangtua yg mengeluhkan kondisi keluarga dan anaknya. Salam sukses mulia..#speak to change

  • Caranya buat bikin orang itu berhenti curhat bikin pusing saya gimana kek?karena udah saya stop juga terus aja orang ini mengulangi curhatan hal yg sama tiap ketemu saya, udah dibelokin topik yg lain tetep aj. Masalahnya saya tidak enakan buat bilang “ogah dengerin curhat lo” hehehe…

  • Pingback: Mencapai Akhir | tuwuhingati ()

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 + 1 = ?
Reload

Site Footer