Sejak tahun 2004 atau sembilan tahun yang lalu, secara berkala saya datang ke Hongkong untuk berbagi ilmu dengan para pahlawan devisa. Di sela-sela acara seminar atau training saya selalu menyempatkan diri mendengarkan “curhat” dari mereka. Hingga kunjungan kali ini (16-18 Maret) isi “curhatnya” hampir seragam, mereka dijadikan ATM hidup bagi keluarganya di Indonesia.
Ada seorang sarjana elektro yang sudah bekerja di Hongkong selama 9 tahun. Ia tak pernah ambil cuti, fokus mengumpulkan uang untuk kuliah dua adiknya. Uang pensiunan orang tuanya tak cukup untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Ia rela menunda pernikahan demi keluarga dan kuliah adik-adiknya. Kini usianya sudah 32 tahun.
Wanita ini pekerja keras. Dari ceritanya, saya mendapat banyak pelajaran. Pertama, jangan pernah berharap dari uang pensiun. Nilai rupiah yang selalu mengalami inflasi setiap tahun menjadikan uang pensiun yang diterima saat tua tak cukup untuk membiayai keluarga. Nilai 5 juta saat ini, menjadi sangat tak berharga 20 tahun yang akan datang.
Persiapkan kehidupan usai pensiun Anda sejak sekarang. Jangan berharap belas kasih dan balasan dari anak-anak untuk kehidupan masa tua Anda. Kelebihan penghasilan yang Anda terima, investasikan untuk sesuatu yang menghasilkan. Jangan habiskan penghasilan Anda hanya sekedar untuk memperbaiki gengsi dan penampilan, itu bisa menyiksa Anda di masa tua.
Kedua, latihlah anak laki-laki bertanggungjawab. Saat keluarga tak berdaya, seharusnya penanggungjawab utama adalah anak laki-laki bukan perempuan. Latihlah sejak kecil, anak lelaki Anda bertanggungjawab. Setiap saya hendak ke luar kota, saya membiasakan diri berkata kepada anak lelaki saya, “Jaga ibumu, kakakmu, dan rumahmu. Kau anak laki-laki, kau pemimpin, kau pelindung mereka.”
Sebagai lelaki seharusnya malu apabila ada anggota keluarganya yang perempuan harus pergi jauh ke Hongkong atau tempat lain demi membiayai keluarga. Apalagi sampai saudara perempuannya rela menunda pernikahannya. Lebih tak tahu diri lagi, apabila ada lelaki yang rela meminta uang dari hasil tetesan keringat saudara perempuannya. Malulah, bercerminlah wahai lelaki…
Laki-laki itu pelindung bagi keluarga dan saudara perempuannya. Laki-laki itu memuliakan kaum perempuan. Laki-laki itu bertanggungjawab atas keluarga dan saudara perempuannya yang belum menikah. Ayo kaum lelaki, bertanggungjawablah…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
48 comments On Wahai Lelaki Bertanggungjawablah
Sangat memberikan motivasi di Hari Senin pagi. Insya Allah para laki-laki di Indonesia bisa HEBAT pak. Mari kita berdoa dan berusaha bersama-sama 🙂
Ayo, laki2 itu gak boleh malas, salam SuksesMulia
Terima kasih sudah di ingatkan, semoga aku menjadi lelaki yg bertanggung jawab mulai dari skrg,utk semua org
bener bener pengorbanan:’)
Sebenarnta banyak jalan kok kalau kaum laki2 mau berusaha. Sekarang peluang bisnis selalu ada. Apalagi makin banyak bisnis online dg modal kecil tapi kalau sungguh2 bisa berhasil. Kembali kepada manusianya, mau atau tidak.
motivasi yang membuat semangat saya kembali tumbuh ,makasih banyak pak
Yea, ayo mbak Lani bagi2 ilmu bisnisnya biar banyak yang tertular, salam SuksesMulia
Monggo mampir ke http://www.bisnisonlinedirumah.com untuk lebihvtau bisnis sy.
semoga saya bisa mendidik anak laki@ saya menjadi lelaki yang penuh tanggung jawab terima kasih kek, mohon bantuan doanya
Terimakasih, kek..memotivasi saya utk lebih bekerja keras dan cerdas tuk menghidupi dan mewujudkan impian saya, keluarga dan orangtua untuk hidup sukses dan mulia. Mohon doanya 🙂
Harusnya kakak2 laki2 saya baca ini semua,,
Ayo bertanggungjawablah
Semoga anak lelaki tak melupakan tanggung jawab yg akan dipikulnya utk saudara perempuannnya….
Ini seperti yg terjadi dg saya,, kami 7 bersaudara, yg 5 laki2 Dan sdh berkeluarga,, tggl sy yg blm,, Dan ketika kakak2 sy dimintakan bantuan utk biaya hidup sehari2 org tua mereka selelu mengelak dg dalih mereka sdh berkeluarga, jd kebutuhannya macam2, ga seperti sy yg single,, suka ada perasaan ‘bagaimana’ Sama2 kakak2Ku,,
Sampaikan bahwa membantu orang tua itu mempelancar rezeki. Orang pelit rezekinya semakin sempit
jadi teringat kisah temen sekampus, dimana ibunya merantau kenegri orang untuk mengais rezeki, sedangkan bapaknya tetep stay di rumah, apa ga kebalik ya???siapa yang kewajibannya menafkahi keluarga??? suami atau istri??
sedikit cerita bapak dan ibu membesarkan kami 12 anak-anaknya dengan rizki yang diperoleh dari berdagang buah-buahan, banyak usaha yang dulu dirintis bapak, tetapi kandas karena banyak faktor, salah satunya adalah keluarga,,akhirnya bapak memutuskan untuk membantu ibu dipasar, bapak yang menata semuanya, kulakan sampai ke bandung pula dan ibu yang jualan,,karena bapak memang lemah dalam hal itung-itungan, kalo ibu jago dalam hitung-hitungan… kemudian kami dibesarkan dalam suasana saling membantu, sehingga akhirnya kami 10 anak-anaknya bisa menikmati belajar di jenjang strata 1,,, dan satu hal yang selalu kutekankan kepada ke-2 adekku yang kebetulan laki-laki adalah, bahwa laki-laki adalah pemimpin dan dia bertanggung jawab terhadap 4 wanita yaitu ibunya, istrinya, saudara perempuannya, dan anak perempuannya, sehingga laki-laki harus lebih hebat dari wanita dan kelak akan dimintai pertanggung jawabannya atas ke-4 wanita tersebut,,wallahu’alam bisyawab,,,salam sukses pak jamil 🙂
Keren pengalamannya, bisa jadi buku nich, hehehehe
Iya Kek, fenomena baru, perempuan yang cari uang, sampai lupa untuk menikah… sementara laki-lakinya bersantai-santai, memancing dll… dengan alasan peluang kerja susah untuk laki2…. gimana memotivasinya ya Kek…
Saya setuju bahwa lelaki (suami) adalah bertanggung jawab (pejuang) mencari nafkah untuk keluarganya. Sedangkan Istri adalah Ibu Rumah Tangga (profesi yang sangat mulia) yang tidak dapat dinilai (digantikan) dengan uang berapapun juga banyaknya ..
semoga kakak saya yang laki2 membaca ini..
Terima kasih, Kek..Artikel ini mengingatkan saya pada prinsip pribadi saya, bahwa lelaki yang sudah menikah tapi masih tinggal dengan mertua atau orangtuanya tergolong masih bayi. Kenapa?? “Sudah menikah kok masih masih nyusu..”
Ayo, para lelaki mandirilah…Insyaa Allah kebahagiaan menjadi hakmu seutuhnya.
Setuju sekali Pak..itupun akan mendidik perempuan2 u/ tdk manja, maunya nikah klo calon suaminya sdh ‘mapan’, tdk peduli kemapanan itu dtgnya dr calon mertua, bkn usaha si laki2 sendiri 🙂
Terharu,trimakasih kek,sdah mewakili curhat kami..
laki-laki itu pemimpin, pelindung keluarganya 🙂 *doa untuk saya dan rekan2 semua.
saya netes airmata baca ini pak Jamil..
Lho kenapa? Nich sodorin tisu
Krn kenyataan sebaliknya disekitar saya. makasih tissuenya loh.
Instropeksi diri wahai kaum Lelaki….ambil sebuah cermin,tatap dan tanyakan,Apakah anda Laki laki seperti jaman Nabi?
Mengena sekali Kek,
terima kasih sudah diingatkan,semoga saya menjadi lelaki yang bertanggung jawab
izin share ya kek,kedalam blog pribadi saya….
Amin YRA, silakan mas. Tulisan di blog saya memang boleh dishare, cantumkan sumbernya ya biar sama2 enak.msalam SuksesMulia
mas bro baca yah…
and kek jamil nice post 🙂
🙂 Great Motivation ^_^ syukron
Bantu kami YA ALLAH, tuk bisa bertanggung jawab, dunia dan akhirat…
Nice share Pa.nuhun
Saya lelaki,,saya baca artikel ini dan akan saya terapkan dikehidupan saya….
Terima kasih atas motivasi paginya kek…
Semangat pagi dan salam SukseMulia…
Mksih Om Jamil tuk nasihatnya.
Salam SuksesMulia
lelaki adalah penanggungjawab bagi para perempuan yang berada di seputaran kehidupannya (istri-anak perempuan-ibu-saudara perempuan yang single maupun yg divorce!!)
Seandainya semua lelaki mengerti kewajibannya, tentu takkan ada perempuan2 & anak2 yang terpaksa bekerja!!
Semangat semangat wahai lelaki….
Kau diciptakan lebih kuat dari wanita, lebih cerdas dari wanita….
sepakat dengan gina….Seandainya semua lelaki mengerti kewajibabnnya, tentu takkan ada perempuan dan anak2 terpaksa bekerja….
edan, tulisan nya mengena dan sangat memotivasi.,
Setiap saya hendak ke luar kota, saya membiasakan diri berkata kepada anak lelaki saya, “Jaga ibumu, kakakmu, dan rumahmu. Kau anak laki-laki, kau pemimpin, kau pelindung mereka.”
seperti yang biasa suami saya lakukan juga, Alhamdulillah…
beruntung banget bisa baca tulisan kek jamil yang ini.. Nambah lagi materi saya dalam mendidik anak laki-laki saya (2y5m)
Terima kasiiiiiiihhhhhh kek jamil..
Siapa laki laki yg ngak mau bertanggung jawab, semua pasti mau bertanggung jawab..ayo semangat….
Sangat Menggugah sekali bagi saya
Nhaahh…. NOTED!
untuk calon anak lelakiku:D
pak, gimana kalo misalnya di keluarga itu gak ada anak laki-laki. Tetap aja mesti perempuan yang tanggung jawab pada saat si ayah sudah meninggal atau sudah tidak mampu cari nafkah
like this article..
pengen share tp koq g bisa ya.. 🙂
apakah tanggung jawab kakak laki laki tertua lepas setelah dia menikah terhadap adiknya yang belum menikah dan masih sekolah??
Bisa jadi, cintanya padamu kelak membuatnya buta. Hilang akal atas mana benar mana salah. Dalam melakukan tanggung jawabnya, mungkin terlintas untuk ikut kanan kiri, https://www.itsme.id/tanggung-jawab-lelakimu/